• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Senin, 30 Juni 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Luar Negeri

Pertemuan Trilateral, Indonesia Siap Dukung Rekonstruksi dan Deradikalisasi di Marawi

Redaksi by Redaksi
November 13, 2017
in Luar Negeri
0
Pertemuan Trilateral, Indonesia Siap Dukung Rekonstruksi dan Deradikalisasi di Marawi
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Filipina, suarabali.com – Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mendukung proses rekonstruksi dan rehabilitasi, termasuk deradikalisasi di Marawi, yang telah dibebaskan Pemerintah Filipina dari penguasaan kelompok radikal beberapa waktu lalu.

Komitmen kesiapan Indonesia itu telah disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri Trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina, yang dihadiri Menlu Filipina Alan Peter Cayetano dan Menlu Malaysia Dato’ Sri Anifah, di Hotel Diamond, Manila, Minggu (12/11) sore.

Related posts

Kanada Tolak Rencana Trump Relokasi Warga Gaza Keluar Wilayahnya 

Kanada Tolak Rencana Trump Relokasi Warga Gaza Keluar Wilayahnya 

Februari 14, 2025
Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Tinggal di Gaza

Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak Tinggal di Gaza

Februari 11, 2025

Diakui Menlu, bahwa Rekonstruksi dan rehabilitasi adalah tugas yang sangat berat. Namun dengan dukungan dan kerja sama, termasuk melalui Trilateral, ia meyakini tugas ini akan bisa diselesaikan.

“Indonesia, menunggu Pemerintah Filipina untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan bagi upaya rekonstruksi dan rehabilitasi,” kata Menlu Retno kepada wartawan di Hotel Diamond, Manila, Filipina, Minggu (12/11) malam.

Selain rekonstruksi dan pembangunan infrastruktur, lanjut Menlu, salah satu fokus dukungan Indonesia terkait dengan sektor pendidikan dan deradikalisasi. Ia mennyampaikan kesiapan membantu pengembangan kurikulum pendidikan agama, pengiriman ulama untuk menyebarkan nilai Islam sebagai rahmatan lil alamin melalui madrasah, serta menyediakan lebih banyak beasiswa untuk para pelajar dan mahasiswa asal Marawi.

“Indonesia siap berbagi pengalaman dengan Filipina dalam proses deradikalisasi dan reintegrasi di Marawi,” tegas Menlu.

Pada bagian lain keterangannya, Menlu Retno Marsudi mengemukakan, keberhasilan Pemerintah Filipina membebaskan kota Marawai memberikan pesan kuat bahwa kita bisa mengalahkan terorisme dan ekstremisme melalui kerja sama.

Namun demikian, Menlu mengingatkan, bahwa pembebasan Marawi bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah awal dari tugas yang lebih besar lagi, yakni mewujudkan pembangunan dan perdamaian berkelanjutan di Marawi dan di kawasan.

Dengan telah berhasil dikuasainya kembali kota Marawi, menurut Menlu, langkah penting berikutnya adalah melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur, reintegrasi, penyelesaian akar permasalahannya, serta penguatan kerja sama guna mencegah terulangnya kembali tragedi seperti yang terjadi di Marawi.

Untuk itulah, lanjut Menlu, Indonesia, menunggu Pemerintah Filipina untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan bagi upaya rekonstruksi dan rehabilitasi.

Dalam pertemuan trilateral itu, Menlu menyampaikan, bahwa Secara khusus, Menlu Filipina Alan Peter Cayetano menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan dan bantuan Indonesia dan Malaysia dalam pembebasan kota Marawi.

Dijelaskan Menlu, Mengingat semakin kompleksnya tantangan keamanan, termasuk mencegah terulangnya situasi seperti di Marawi, Indonesia telah berinisiatif menyampaikan draf Rencana Aksi (Plan of Action) beserta peta jalan (Road Map), yang secara sistematis memuat aktivitas konkret kerja sama Trilateral. Kegiatan konkret ini, jelas Menlu, terbagi menjadi tiga bagian, yakni jangka pendek, menengah dan panjang.

“Kedua dokumen ini selanjutnya akan dibahas secara lebih mendalam dalam Pertemuan Trilateral berikutnya, yang rencananya akan diselenggarakan di Indonesia awal tahun depan,” ujar Menlu.

Pertemuan Trilateral ini merupakan tindak lanjut dari Pertemuan Trilateral sebelumnya pada Juni lalu. Menlu menjelaskan, kerja sama antara Indonesia, Malaysia dan Filipina ini dibentuk untuk meningkatkan efektivitas penanganan kejahatan terorganisasi lintas negara, terutama terorisme, khususnya di Laut Sulu dan Sulawesi. (Setkab RI)

Previous Post

Hari Belanja Online Alibaba: Penjualan Minuman Keras Gratis Pasokan Setahun

Next Post

Warga Malang Diteror Bom Molotov

Next Post
Warga Malang Diteror Bom Molotov

Warga Malang Diteror Bom Molotov

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In