Palembang, suarabali.com – Hari ini (5/12/2017), puncak peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) digelar di Halaman Griya Agung Palembang, Sumatera Selatan. Tahun ini, peringatan HAS mengusung tema: saya berani, saya sehat.
Tema tersebut ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat agar proaktif menyukseskan pencegahan penularan human immunodeficiency virus (HIV), penyebab terjadinya kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh atau disebut Aqcuuired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).
“Berani untuk apa? Untuk mengurangi risiko penularan virus HIV. Selanjutnya, masyarakat juga mau secara sukarela memeriksakan diri untuk mengetahui status HIVnya”, tutur Menteri Kesehatan RI dalam sambutan yang dibacakan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. H.M. Subuh, MPPM, di Palembang, Selasa pagi (5/12/2017).
Peringatan HAS itu juga dihadiri Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan, Kemenko PMK, dr. Sigit Priyohutomo, MPH.
Seperti diketahui, tujuan pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS adalah untuk mewujudkan target Three Zero pada 2030, yaitu: tidak ada lagi penularan HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV AIDS (ODHA).
Pada puncak peringatan tersebut, Gubernur Alex Nurdin mencanangkan Fast Track 90-90-90 atau strategi akselerasi: temukan, obati dan pertahankan (TOP) untuk mencapai target tahun 2030.
Adapun Fast Track 90-90-90 meliputi: 90% orang yang hidup dengan HIV (ODHA) mengetahui status HIV mereka melalui tes atau deteksi dini, 90% ODHA mengetahui status HIV untuk memulai pengobatan Antiretroviral (ARV), dan 90% ODHA dalam pengobatan ARV telah berhasil menekan jumlah virusnya, sehingga mengurangi kemungkinan penularan HIV; serta tidak ada lagi stigma dan diskriminasi ODHA. (Sir)