SUARABALI.COM – Model biasanya terlihat sangat putih cemerlang. Dunia kecantikan memang sangat stereotipe mengatakan bahwa cantik adalah putih.
Namun model satu ini berbeda. Dia justru sangat hitam kulitnya, melebihi gelapnya warna hitam arang.
Khoudia Diop adalah seorang model terkenal yang mempunyai nama sebutan sebagai “Melanin Goddess” atau “Dewi Melanin”.
Fungsi melanin di pigmen kulitnya ini yang membuat tampilan dia sangat berbeda dari “sekedar hitam biasa saja”. Majalah fashion dunia Cosmopolitan menyebutkan dia sebagai sebuah simbol dari percaya diri yang kuat karena Khoudia Diop justru suka dengan warna kulitnya.
Khoudia Diop (19 tahun) dari Senegal, dilahirkan dengan kulit hitam legam yang luar biasa pekat, melebihi warna kulit hitam pada umumnya. Sejak kecil dia sering di bully karena warna kulitnya yang hitam kelam ini. Namun dia sangat dicintai oleh netizen karena warna kulitnya.
Sebutan “black is beauty” sering kali terdengar dalam tiga dasawarsa ini dalam industri fashion, dan untuk model belia ini, ungkapan itu sangat cocok.
Banyak yang mengatakan, bisa jadi Khoudia merupakan model dengan kulit “ter-gelap se Afrika”, tidak ada lagi model wanita dengan warna kulit sehitam Khoudia. Kumpulan foto dia dengan kulit eksotisnya ini bisa dilihat di Facebook nya dengan nama Khoudia Diop, ulas Boredpanda.
Bangga dengan warna kulit gelap termasuk sulit. Kelihatannya memang enteng saja mengatakan untuk menerima warna kulit apa adanya. Industri modern dunia fashion dan kosmetik sudah 50 tahun lebih mencekoki masyarakat dunia dengan konsep “putih bersih indah sedap dipandang mata”.
Putih dianggap sebagai warna yang “murni dan indah”, bersih, dan perempuan harus berkulit putih, tidak boleh gelap. Karena terus menerus dibombardir dengan pemikiran bahwa putih adalah yang terbaik, maka hasilnya seperti program cuci otak dipenduduk perempuan seluruh dunia yang berharap kulitnya harus putih mulus bersih. (Hsg)