Badung, suarabali.com – Bripda Anastasia Jeany Ratnasari ternyata seorang atlet menembak Polda Bali. Gadis cantik berusia 23 tahun yang dipercaya menjadi Ajudan Ibu Kapolda Bali, Ny. Barbara Golose, ini telah meraih segudang prestasi.
Teranyar, dia meraih medali emas di kategori Brigadir dalam Kejuaraan Menembak Pistol Piala Ibu Asuh Polwan RI 2018 di Lapangan Tembak Pecatu Bhayangkara Shooting Range, Kuta Selatan, Badung, Selasa (28/8/2018).
Atas prestasinya itu, Tim Tembak Polda Bali dinyatakan sebagai peraih juara umum sehingga mendapatkan piala bergilir Ibu Asuh Polwan.
Tidak hanya itu, wanita berzodiak Capricorn ini sudah dua kali menyabet posisi juara satu dalam Kejuaraan Menembak Kapolda Bali Cup, yaitu tahun 2017 dan 2018. Kemudian, dia juga meraih juara kedua saat mengikuti Event Commisioner of Bali Police IPSC Level 2 Kategori Ladies Production.
Anak dari pasangan Krisdiyanto dan Nuryani ini meraih juara pertama IPSC Level 1 Kategori Ladies Production di Yogjakarta. Prestasi lainnya, juara kedua Event Commisioner of Bali Police IPSC Level 3 Kategori Ladies Standard.
Prestasi gemilang itu tidak terlepas dari dukungan Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose yang sukses mengasah kemampuannya menjadi penembak profesional.
Untuk menjadi seorang atlet menembak memang tidak mudah, harus memiliki stamina yang kuat, penglihatan yang cemerlang, dan disiplin dalam melatih diri. Sosok itulah yang terlihat dari wanita lulusan polisi tahun 2014 yang akrab dipanggil Jeany ini.
Saat mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri di Sepolwan, Ciputat, Jakarta Selatan pada tahun 2014, Jeany menggunakan senjata api (senpi) jenis revolver. Sedangkan sekarang yang dipakai dalam kejuaraan adalah jenis pistol.
Perubahan penggunaan senpi dari revolver ke pistol membuat Jeany harus belajar lagi dari nol, karena penggunaan dan pengamanannya berbeda. “Waktu pendidikan saya pakai senjata revolver, tapi sekarang sudah mulai terbiasa dengan senjata pistol,” bebernya.
Menurut Jeany, catatan prestasi yang diraihnya berawal pada saat Kapolda Bali sedang latihan menembak di Lapangan Menembak Bhayangkara, Tohpati. Saat itu, Kapolda meminta para Polwan ikut latihan menembak dengan menggunakan pistol.
Latihan pun dilakukan secara intens dengan mendatangkan pelatih dari Densus 88 Anti Teror untuk mencari bibit atlet tembak Polwan Polda Bali. Alhasil, kemampuan menembak anak ketigadari tiga bersaudara ini pun semakin meningkat. Saat latihan, target sasaran berupa plat berhasil dijatuhkan dalam hitungan detik.
Kemudian, jenderal bintang dua asal Manado, Sulawesi Utara, itu mendaftarkan Jeany dan TimTembak Polda Bali lainnya di sejumlah kejuaraan menembak. Buah kelapa jatuh tidak jauh dari pohonnya, wanita lulusan Sarjana Ekonomi itu akhirnya menyabet juara dan mendapatkan medali, piala, dan piagam penghargaan.
Wanita kelahiran 29 Desember 1995 ini mengaku bangga atas prestasi yang diraihnya. Jeany pun berharap kepada para Polwan lainnya untuk mengembangkan bakat dan kemampunnya supaya ikut termotivasi dalam memberikan sumbangsih sekaligus mengharumkan nama Polri. “Kepada para Polwan lainnya, tunjukkan kemampuanmu. Mari kita buat harum nama Polri,” ajaknya.
Apakah ada tawaran dari Perbakin Bali untuk menjadi atlet menembak? Jeany mengaku sempat ada tawaran dari Perbakin untuk mengikuti Porprov, tetapi saat ini belum ada kejelasan. “Nantilah kalau sudah pasti, baru saya kabari,” pungkasnya. (*)