Amerika, suarabali.com – Pertarungan dua robot dengan ukuran setinggi dua lantai barangkali seperti melihat film Autobot Optimus Prime.
Kali ini, tim Amerika berhadapan dengan lawannya tim Jepang untuk adu kekuatan memakai robot ukuran jumbo. Keduanya akan berhadapan saling menjatuhkan lawannya.
Operator pengendalinya adalah manusia yang akan masuk kedalam cockpit didalamrobot itu dan menggerakan robot untuk saling menyerang.
Posisi operator jadinya mirip dengan supir tank, hanya bedanya ini dalam bentuk robot yang dilihat dari luar memang mengingatkan kita dengan film canggih Optimus Prime.
Tim AS membawa ‘MegaBots’ melemparkan tantangan pada bulan Juni 2015, menantang ‘Suidobashi’ untuk bertarung dengan robot raksasa pertama di dunia.
Tantangan tempur jarak dekat tersebut telah direkam di sebuah pabrik baja bekas Jepang, dan disiarkan minggu ini melalui situs streaming online Amazon, Twitch TV.
Pendiri tim USA-MegaBots, Matt Oehrlein dan Gui Cavalcanti-mengoperasikan dua robot yang berbeda. Berdiri setinggi 15 kaki, Iron Glory enam ton (MK2) didukung oleh mesin tenaga 24 tenaga kuda dan dilengkapi amunisi meriam dan peluncur misil. Tapi tidak cocok untuk ‘Kuratas Suidobashi’, yang dikembangkan oleh sopir Kogoro Kurata.
Lebih pendek dan lebih besar dari pada lawannya, Kuratas yang cepat-bergerak dengan kecepatan tertinggi 18 mph melawan mesin Glacial of Globour Glacial 2,5 mph dengan susah payah KO bagi MegaBots dalam hitungan detik.
Menderita kekalahan cepat, Cavalcanti dan Oehrlein naik kembali ke robot kuda untuk melakukan perkelahian kedua, kali ini di Eagle Prime yang lebih cepat dan lebih kuat (MK3). Upgrade juga mencakup rantai pasak empat kaki dan meriam berlaras ganda.
“Kami duduk di atas mesin 430 Corrosion,” kata Cavalcanti kepada NPR, yang menggambarkan pengalaman itu sebagai “luar biasa” dan “mengerikan.”
“Anda benar-benar bisa merasakan robot itu hanya gemetar dan bergetar saat Anda dipukul, saat Anda bersandar pada belokan, saat Anda memencet senjata atau melempar pukulan,” katanya.
“Itu benar-benar hebat!” Kata Kurata setelah berduel, dalam sebuah pertunjukan sportivitas yang bagus.
“Saya pikir sudah waktunya membuat liga olahraga ini,” tambah Cavalcanti. “Saya pikir sudah waktunya untuk mendapatkan beberapa peraturan, beberapa kelas berat, [dan] membawa pertunjukan ini di jalan.” (Hsg)