• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Rabu, 15 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Cara BNN Memberantas Bandar Narkoba, Ditembak hingga Dicekoki Sampai Mati

by
Desember 12, 2017
in Nasional
0
Cara BNN Memberantas Bandar Narkoba, Ditembak hingga Dicekoki Sampai Mati

Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Padang, suarabali.com – Badan Nasional Narkotika (BNN) punya cara yang kejam untuk membuat bandar narkoba kapok melancarkan aksinya di Indonesia. Selain menembak dengan menggunakan peluru tajam, BNN juga akan mencekoki bandar narkoba yang tertangkap dengan barang bukti sampai bandar itu mati.

Cara baru untuk membuat kapok bandar narkoba itu disampaikan Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso (Buwas) saat memberikan kuliah umum di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat,  Senin (11/12/ 2017).

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Buwas mengaku sudah menginstruksikan seluruh anggota BNN untuk menggunakan peluru tajam untuk menghentikan aksi bandar narkoba.

“Saya sudah perintahkan anggota BNN untuk tidak menggunakan peluru karet dan hampa, tetapi peluru tajam dalam pemberantasan narkoba. Saya tidak takut disebut pelanggar HAM,” tegas Buwas.

Tak hanya itu, Buwas menuturkan, BNN juga punya cara lain yang lebih kejam, yaitu mencekoki bandar narkoba yang tertangkap dengan barang bukti sampai bandar itu mati.

“Presiden sebut Buwas gila, karena orang gila tidak tersentuh hukum. Pengedar itu orang gila, karena mereka tidak peduli, mau orang sakit atau mati. Menghadapi orang gila harus lebih gila. Di jajaran BNN, saya pertanggungjawabkan itu. Kalau ditemukan bandar membawa 100 pil ekstasi, sepuluh butir masukkan ke mulutnya kemudian suruh telan. Laporannya gampang, bilang overdosis. Kenapa seperti itu, karena dia telah banyak membunuh manusia,” kata Buwas.

Menurut Buwas, jumlah pengguna narkoba di Indonesia yang terdata dari hasil penelitian Universitas Indonesia pada tahun 2016, tercatat sebanyak 6,4 juta orang. Sampel penelitian diambil dari 17 provinsi.

“Saya coba tanya ke peneliti apakah datanya sudah akurat, peneliti itu menjawab belum akurat, kenyataannya bisa jadi sepuluh kali lipat. Jenis narkotika baru 800 jenis, ada 68 di Indonesia. Tidak ada negara lain yang sehebat Indonesia dalam penyalahgunaan narkoba,”kata Buwas.

Jaringan narkotika yang masuk ke Indonesia, lanjut Buwas, di antaranya merupakan jaringan China, Malaysia, Afrika Barat, Timur Tengah, dan untuk produksi dari Indonesia sendiri.

Untuk memberantas peredaran narkotika, Buwas menambahkan, tidak ada manfaatnya kerjasama dengan negara lain. Kalau mau berhasil, kata dia, cegah dari dalam negeri sendiri.

Keberhasilan BNN dalam pemberantasan baru sebatas 10 persen. Untuk itu, penanganan narkoba perlu kerja sama yang menyeluruh. BNN mencatat, untuk narkotika jenis sabu dari China di tahun 2016 ada 250 ton yang masuk ke Indonesia. (Sir)

Previous Post

Lagi, Jaringan Pengedar Narkoba dari Lapas Kerobokan Ditangkap Polisi

Next Post

Adang Sudrajat: KLB Difteri Terjadi Akibat Kegagalan Gerakan Preventif

Next Post
Adang Sudrajat: KLB Difteri Terjadi Akibat Kegagalan Gerakan Preventif

Adang Sudrajat: KLB Difteri Terjadi Akibat Kegagalan Gerakan Preventif

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In