• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Kamis, 10 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Adang Sudrajat: KLB Difteri Terjadi Akibat Kegagalan Gerakan Preventif

by
Desember 12, 2017
in Nasional
0
Adang Sudrajat: KLB Difteri Terjadi Akibat Kegagalan Gerakan Preventif

Anggota Komisi IX DPR RI Adang Sudrajat. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Jakarta, suarabali.com – Anggota Komisi IX DPR RI Adang Sudrajat  meminta Kementerian Kesehatan mengaudit sistem fasilitas cold chain di seluruh Indonesia, terkait mewabahnya penyakit difteri  yang menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) di 95 daerah di 20 provinsi di seluruh Indonesia.

“Kementerian Kesehatan lalai dalam melakukan gerakan preventif, sehingga terjadi KLB wabah difteri di 20 provinsi dan 95 daerah di seluruh Indonesia,” jelas Adang dalam keterangan persnya, Selasa (12/12/2017).

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Selama ini, menurut dokter lulusan Universitas Padjadjaran Bandung ini, pengadaan alat canggih dan kedaruratan medik berupa cold chain hanya dinikmati oleh segelintir orang. Keadaan ini merupakan fakta di lapangan bahwa Kementerian Kesehatan telah melalaikan perbaikan cold chain (rantai dingin) pada distribusi vaksin ke seluruh negeri.

“Saya lihat ada hal yang tidak seimbang pada kebijakan Kementerian Kesehatan, pada prioritas pelayanan kesehatan. Masih banyak hal yang perlu diperbaiki, sehingga kejadian luar biasa wabah di masa yang akan datang tidak perlu terjadi,” jelas wakil rakyat dari Dapil Kabupaten Bandung dan Bandung Barat ini.

Di sisi lain, Adang menguraikan, penyebaran wabah difteri yang begitu cepat menandakan Undang-Undang Karantina Kesehatan perlu ditinjau ulang. UU tersebut, tambahnya, tidak mampu memberikan kesempatan bagi pihak-pihak terkait untuk bergerak cepat mengatasi kejadian yang ada.

Sehingga, pembatasan keluar masuk daerah rawan penularan tidak dapat diantisipasi secara cepat  dan menimbulkan pemerataan wabah. “Saya mendorong agar pengesahan Undang-Undang tentang Kesehatan yang sudah selesai pembahasan di tingkat satu itu, jangan sampai dibiarkan tersandera karena ada ide untuk membuat lembaga karantina terpadu,” ucap Adang.

Karena itu, Adang meminta Kementerian Kesehatan untuk mengaudit secara periodik sistem dan fasilitas cold chain di seluruh Indonesia sebagai bahan untuk mengambil kebijakan anggaran yang akan disampaikan ke komisi IX DPR RI. “Sehingga, kualitas vaksin tetap terjamin sampai ke pihak akhir (end user),” tambahnya

Dengan adanya pembahasan ke Kementerian Kesehatan, Adang akan mendesak untuk memperhatikan proporsionalitas anggaran antara program pencegahan dan program pelayanan kesehatan.

Pembelian alat kesehatan canggih tidak boleh lagi menguasai perbelanjaan anggaran. Sebab, selama ini yang terjadi adalah praktik realisasi anggaran habis pada pembelian barang yang masa aktivitasnya pendek dengan harga yang sangat mahal. Sedangkan cold chain yang murah dan tahan lama dibiarkan terlantar.

“Setelah reses, saya akan meminta pada Komisi IX untuk membentuk panja terkait KLB Difteri dan pencegahan kejadian hal serupa agar di masa yang akan datang, wabah-wabah yang sangat merugikan negara, bahkan menjadi perhatian dunia, tidak terjadi lagi,” jelas Adang. (Sir)

 

Previous Post

Cara BNN Memberantas Bandar Narkoba, Ditembak hingga Dicekoki Sampai Mati

Next Post

Gubernur Pastika: Tidak Ada yang Mistik di Gunung Agung

Next Post
Gubernur Pastika: Tidak Ada yang Mistik di Gunung Agung

Gubernur Pastika: Tidak Ada yang Mistik di Gunung Agung

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In