Denpasar, suarabali.com – Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali perlu mendapat dukungan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Keberadaan UMKM ini dinilai mampu meningkatkan perekonomian Bali.
“Selama ini kami bersama lembaga-lembaga keuangan mendorong penyaluran keuangan dalam bentuk KUR kepada para pelaku UMKM),” kata Sudikerta dalam Rapat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Bali di ruang rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Senin (11/12/2017).
Rapat tersebut juga dihadiri Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali-Nusra, Hizbullah, dan Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Dewa Putu Sunartha.
Menuru Wagub, penyaluran KUR kepada UMKM perlu dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana bermanfaat bagi peningkatan UMKM demi kelangsungan ekonomi Bali. “Apa saja yang sudah terlaksana, maka kita perlu tingkatkan. Yang belum terlaksana, kita evaluasi lagi,” katanya.
Sudikerta menilai, keberadaan UMKM dan KUR saling berkaitan. Pelaku UMKM yang kebanyakan berada di desa-desa patut mendapat dukungan dari pemerintah dan instansi vertikal lainnya melalui bantuan permodalan dan program lainnya. Sehingga, para pelaku UMKM bisa terus meningkatkan usahanya. Jika usaha sudah meningkat, maka perekonomian Bali secara global pun akan ikut meningkat.
“Sebagaimana yang kita harapkan, yakni kemajuan perekonomian Bali dimulai dari desa, karena desa merupakan motor penggerak perekonomian,” ungkapnya.
Selain pelaku UMKM yang dibantu permodalan, menurut dia, pemerintah juga perlu mendukung sektor pertanian di desa. Di antaranya, dengan pembangunan infrastruktur pertanian dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Lebihh jauh Wagub Sudikerta menjelaskan, penguatan sektor pertanian di Bali diperlukan guna menjaga ketahanan dan ketersediaan pangan. “Ketersediaan pangan saat ini masih aman. Tapi, jika musibah Gunung Agung terus berlangsung, maka ini harus kita pikirkan bersama,” kata Sudikerta. (Sir)