Karangasem, suarabali.com – Polisi Wanita (Polwan) selama ini selalu identik dengan mengatur lalu lintas dan menindak tindakan kriminal.
Namun pemandangan berbeda bisa kita dapati di Aula Wira Satya Polres Karangasem.
Sejak status aktivitas Gunung Agung ditetapkan menjadi level awas, Kabupaten Karangasem tak ubahnya seperti kota mati. Sangat jarang warga yang melakukan aktivitas seperti hari-hari biasa.
Hal ini menyebabkan Personil Polres Karangasem harus tetap siaga melaksanakan tugas. Salah satunya adalah tugas untuk menyiapkan konsumsi atau makanan bagi personil kepolisian yang berugas mengurus dan mengamankan desa-desa yang ditinggal pengungsi.
Atas instruksi Kapolres Karangasem, AKBP I Wayan Gede Ardana, maka dibangun dapur umum yang diawaki oleh para polwan dan pegawai negeri sipil (PNS) perempuan Polres Karangasem.
Sejak pagi pukul 07.00, terlihat para Srikandi Polres Karangasem begitu cekatan meracik bumbu, memasak hingga menyiapkan beberapa jenis makanan yang nantinya akan dibagikan pada seluruh personil yang bertugas.
Kapolres Karangasem AKBP I Wayan Gede Ardana, menuturkan bahwa pihaknya berinisiatif membuat dapur umum adalah sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap anggota yang sedang melaksanakan misi kemanusiaan pra bencana Gunung Agung.
“Kita ketahui bahwa Polri khususnya Polres Karangasem sangat fokus pada misi kemanusiaan Gunung Agung, namun mereka juga memerlukan asupan gizi makanan yang cukup sehingga dapat membantu dan melayani warga Karangasem dengan maksimal.” ujar Gede Ardana.
AKP Ni Nengah Artini, selaku ketua tim dapur umum Polres Karangasem mengatakan, sebagai Polwan harus selalu siap menjalankan tugas apapun di semua situasi.
“Sebagai polwan kita harus siap dengan berbagai tugas, terlebih dalam situasi darurat seperti ini. Jika kami diminta memasak konsumsi untuk personil, kami harus siap. Apalagi ini adalah misi kemanusiaan,” tegas Akp Ni Nengah Artini.(tjg/hsg)