DENPASAR, suarabali.co.id – Kelompok seniman Bali dari Himpunan Seniman Pecatu (HSP) dan Bali Talent Artis (BTA) kembali menorehkan prestasi internasional. Mereka berhasil meraih gelar “Commemorative Prize” dalam ajang Harbin International Snow Sculpture Competition 2025 yang berlangsung di Harbin, China, pada 6–9 Januari 2025.
Kelompok ini dipimpin oleh I Nyoman Sungada dan bersaing dengan 26 tim seniman dari berbagai negara. Mereka mempersembahkan karya patung bertema Tri Guna, yang mengusung filosofi Hindu Bali tentang tiga sifat alami manusia:
1. Sattwam – Kebaikan, kebijaksanaan (wajah tenang dan tulus).
2. Rajas – Nafsu, ambisi (wajah agresif dan penuh energi).
3. Tamas – Kemalasan, pasif (wajah malas).
Patung setinggi 4 meter tersebut dibuat dari balok salju berdiameter 3×3 meter dan dikerjakan dalam waktu 3,5 hari di bawah suhu ekstrem -26 derajat Celsius.
Perjuangan dan Harapan
Sebelum mengikuti kompetisi, para seniman mempersiapkan diri selama 2,5 bulan di Bali. Keterbatasan dana membuat mereka harus merogoh kocek pribadi untuk bisa berangkat ke China.
“Walau menggunakan dana pribadi, kami tetap berangkat dengan semangat besar,” ujar Sungada, seniman asal Desa Pecatu, Kuta Selatan.
Sungada dan HSP telah mengikuti delapan kompetisi internasional, termasuk di Sapporo dan Nayoro, Jepang. Mereka telah meraih berbagai penghargaan seperti juara 3, Best Skills, Best Creative, Special Prize, dan juara 1 pilihan para pematung.
Sungada berharap pemerintah dan swasta memberikan dukungan lebih besar untuk keberlanjutan seni budaya Bali di tingkat dunia. “Dukungan tersebut akan sangat membantu kami menjaga dan mempromosikan seni budaya Bali,” pungkasnya.