Bali, suarabali.com – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan gunung Agung mengalami tren Penggelembungan. Hal ini terjadi seiring meningkatnya aktifitas vulkanik gunung Agung.
“Ada trend penggelembungan atau mengembang. Istilahnya inflasi,” kata Kasbani, Senin (25/9). Namun, Kasbani belum bisa membeberkan besaran penggelembungan gunung Agung karena sedang dihitung dan dilakukan pembandingan dengan pengamatan pada waktu sebelumnya.
Penggelembungan diukur menggunakan lintasan IDM dan Telting. Juga menggunakan pantauan satelit. Secara sederhana Penggelembungan adalah terdorongnya gunung ke arah atas akibat aktifitas magma di perut gunung.
Pantauan sampai Senin (25/9) pukul 12.00 Wita terjadi 593 kali gempa dengan rincian 368 kali gempa vulkanik dalam, 189 kali kali vulkanik dangkal dan 36 kali tektonik lokal.
“Jaraknya bisa meningkat, sudutnya juga karena ada sesuatu yang mendorong,” kata Kasbani. Sementara itu berdasarkan pantauan di pos pemantau gunung Agung gempa terus mengguncsng wilayah gunung agung dan sekitarnya. (Ade)