Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika memerintahkan kepada Biro Keuangan Provinsi untuk mencairkan dana sebesar Rp 4 miliar untuk digunakan bagi operasional menangani pengungsian.
“Bapak Gubernur sudah meminta Kepala Biro Keuangan untuk mencairkan dana sebesar Rp 4 miliar. Dana itu akan dipakai untuk operasional dan keperluan lainnya bagi pengungsi yang saat ini sudah mendekati angka 50 ribu orang,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali, Dewa Made Mahendra Putra.
Menurut Karo Humas, Mahendra Putra, selain mencairkan dana dari Biro Keuangan, Gubernur juga telah memanggil Kepala BPBD Bali Dewa Indra terkait masalah pencairan dana.
Gubernur juga meminta pihak BPBD Bali untuk mencairkan dana sebesar Rp 2 miliar terkait dengan operasional penanganan pengungsi.
“Kenapa dana dari Pemprov dan dari BPPBD Provinsi, karena Gubernur maunya provinsi harus ambil alih pengurusan pengungsi yang terus membludak saat ini,” ujarnya.
Penggunaan dana tersebut jelas untuk ikut mendukung pengurusan pengungsi akibat ancaman letusan Gunung Agung yang saat ini sudah tersebar hampir di 7 kabupaten dan kota di Bali.
Menurutnya, Gubernur Bali sangat memberi perhatian dengan kondisi pengungsi terutama menyangkut kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, kesehatan.
“Yang namanya orang lagi panik, disuruh pindah dari rumahnya, disuruh tinggal rame-rame di posko pengungsian pasti lelah. Untuk itu makanan harus dijamin. Pemerintah harus bertanggungjawab terhadap kebutuhan para pengungsi,” ujarnya.
Ia menuturkan, pengalaman Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat mengunjungi Posko Pengungsian baru-baru ini, dimana Gubernur tampak kecewa dan marah besar bila menemui pengungsi belum makan atau belum masak.
“Pernah Gubernur marah, dan tungguin sampai petugas masak, sampai pengungsi makan, dan beliau makan bersama pengungsi, baru pulang. Alasan belum masak karena tidak ada dandang, beliau perintahkan pinjam alat masak warga sekitar,” ujarnya. (Ade)