Jakarta, suarabali.com – Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap supir taksi online yang disewa BD untuk mengangkut mayat Imam Maulana ke Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Sebuah bungkusan mencurigakan ditemukan di samping toilet umum Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (14/11/2017). Hasil penyidikan kemudian membuahkan hasil, identitas mayat misterius di Terminal Kampung Rambutan diketahui bernama Imam Maulana (19), seorang perantau dari Banyumas, Jawa Tengah. Diduga korban dibunuh oleh pasangannya sesama jenis akibat dibakar rasa cemburu buta.
“Kita periksa saksi Go-Car. Saksi memang benar meminta aplikasi, menyewa, datang pukul 05.00 WIB. Senin. GoCar dateng ke laundry di Cibubur. Kemudian tersangka bawa bungkusan yang ditaruh di bagasi. Setelah itu dibawa ke Terminal Kampung Rambutan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono kepada wartawan, Kamis (16/11/2017).
Setiba di tempat tujuan, BD langsung memberikan ongkos kepada supir taksi online tersebut, sebesar Rp55 ribu.
“Sampai Kampung Rambutan tersangka membuka bagasi dan mengeluarkan sendiri. Membayar Rp55 ribu dan menaruh disamping kamar mandi,” sambung Kombes Pol Argo.
Setelah menaruh mayat Imam Maulana, BD langsung memesan ojek online untuk kembali ke Cibubur dimana dirinya bekerja di sebuah Laundry.
“Pukul 07.00 WIB, yang bersangkutan menggunakan aplikasi memesan gojek. Kita periksa juga. Dia mengantarkan kembali ke Cibubur,” lanjut Kombes Pol Argo.
Dari keterangan saksi Go-Car dan Grabbike yang belum bisa disebut diidentitasnya itu, mengaku kepada pihak kepolisian bahwa supir taksi online itu sempat mencium bau apek saat mengangkat bungkusan mayat dari bagasi mobilnya.
Dari penyelidikan, akhir polisi berhasil menangkap pelaku di kawasan Cibubur, Bekasi ke esokan harinya setelah BD membuang mayat Imam di Terminal Bis Kampung Rambutan. Diketahui juga bahwa Imam dan BD diperkirakan sudah menjalanin hubungan sejenis itu dua tahun lamanya. (Hsg/ Polda Metro)