Top of Form
Bottom of Form
Denpasar, suarabali.com – Para pengungsi Gunung Agung yang berada di sejumlah titik pengungsian di wilayah Denpasar, diminta untuk memanfaatkan waktu luang dengan melakukan aktifitas produktif.
Seruan itu disampaikan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar di hadapan para pengungsi Gunung Agung, Senin (9/10). Kepala Bidang Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Kota Denpasar, Ketut Adi Wiguna mengatakan, langkah ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan pemilahan dan pengolahan sampah khususnya sampah yang berbahan dasar kertas. “Pemerintah Kota Denpasar mencetuskan langkah ini guna merangkul para pengungsi agar tidak terjebak dalam rasa bosan selama di pengungsian,” kata Ketut Adi. Ketut Adi menambahkan, pengungsi yang dilibatkan dalam pelatihan ini adalah warga yang tinggal di Posko Pengungsian Gurita yang merupakan salah satu posko pengungsian di wilayah Kota Denpasar. Seluruh pengungsi yang menempati posko ini, khususnya yang berusia produktif diajarkan untuk bagaiamana cara memilah dan mengolah sampah. Salah seorang pengungsi dari Desa Selat Duda, Kabupaten Karangasem, I Gusti Lanang Agung Alit Darma Susila mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang telah memberikan fasilitas yang baik selama mengungsi. “Terima kasih yang sebesar besarnya sudah memberikan tempat dan bantuan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Bank Sampah Pagan Asri sekaligus pemilik Bengkel Kreatif Kota Denpasar, Ketut Yudi Mahendra, pelatihan ini memang sengaja dilakukan untuk meningkatkan kreatifitas para pengungsi agar nantinya bisa menjadi bekal ilmu yang bermanfaat. “Kalau di desanya biasanya mengolah yang berasal dari alam seperti akar-akaran, kali ini kita ajak untuk membuat kreatifitas dari limbah khususnya dari kertas koran. Khusus kami latih membuat bokoran dari koran, karena memang sedang diminati, biasanya dimanfaatkan untuk sembahnyang juga,” ujar Mahemdra. (Ade)
|
|