Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meyakini jika Gunung Agung tidak akan meletus. Atau kalapun meletus maka kekuatannya kecil. Pastika mengaku tetap percaya pada ilmu pengetahuan sesuai hasil pengamatan Pos Pemantau Gunung Agung di Rendang, Karangasem.
“Mengingat intensitas kegempaan yang terus meningkat dan bisa menyebabkan energi letusan semakin kecil. Atau bahkan sama sekali tidak meletus,” kata Pastika, Rabu (4/10) di Denpasar.
Sementara Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Pusat Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, Gunung Agung itu tidak dapat diprediksi kapan akan meletus. Namun kegempaan yang terjadi masih intensif dan mengalami fluktuatif. Tidak ada tanda-tanda aktifitas Gunung Agung akan menurun. Sementara di kawah Gunung Agung sudah terbentuk rekahan dan keluar asap putih dengan tekanan lemah.
“Secara visual belum ada tanda-tanda Gunung Agung akan meletus. Tidak dapat dipastikan kapan akan meletus. Sementara radius 9 kilometer dan 12 kilo meter saat ini sudah kosong,” ujarnya.
Saat ini jumlah pengungsi Gunung Agung semakin bertambah. Data jumlah pengungsi hingga malam ini sudah mencapai 150.109 jiwa dan tersebar di 435 titik di seluruh Bali. Jumlah ini sebenarnya sudah dikurangi sekitar 2600 jiwa yang akhirnya kembali ke kampung halamannya karena dinyatakan aman.
Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, hanya 28 desa yang masuk zona merah atau kawasan paling berbahaya. Sehingga total pengungsi hanya mencapai kurang lebih 70 ribu jiwa. “Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah mengeluarkan himbauan resmi, agar masyarakat yang berada di 50 desa aman, atau yang di luar KRB di 28 desa itu harus pulang. Namun sekarang jumlahnya malahan semakin banyak. Pemerintah harus menjamin semua kebutuhan pengungsi,” ujarnya.(Ade)