• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Senin, 19 Mei 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Bali

OJK Bali Jadikan Sektor Pertanian, Kelautan dan Perikanan Sebagai Prioritas Utama

Handa by Handa
Oktober 26, 2024
in Bali
0
OJK Bali Jadikan Sektor Pertanian, Kelautan dan Perikanan Sebagai Prioritas Utama
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Related posts

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Maret 17, 2025
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

Maret 16, 2025
OJK Provinsi Bali bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menyelenggarakan acara Sangkep Kelompok Tani dan Nelayan se-Provinsi Bali Tahun 2024 di Kantor OJK Provinsi Bali, Denpasar.
Denpasar, suarabali.co.id – OJK provinsi Bali  melalui Tim Percepatan Akses Keuangan (TPAKD) menilai sektor pertanian, kelautan dan perikanan sebagai salah satu prioritas utama pembangunan di Provinsi Bali.
Untuk itu, OJK  mendorong seluruh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di wilayah Bali memaksimalkan potensi ekonomi masing-masing wilayah. Salah satunya melalui percepatan dan kemudahan akses permodalan, khususnya para petani dan nelayan melalui program Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP).
“Kami mendorong seluruh TPAKD di wilayah Bali untuk memaksimalkan potensi ekonomi masing-masing wilayah, melalui percepatan dan kemudahan akses permodalan khususnya para petani dan nelayan yaitu program Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (K/PSP),” kata Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Bali Rony Ukurta Barus. dalam siaran oersnya dikutip dari nusabali.com.
Lebih lanjut, Rony menyampaikan melalui program K/PSP diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian. “Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi Bali, dan turut menciptakan kemandirian pangan di wilayah Bali,” harapnya.
Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menyelenggarakan acara Sangkep Kelompok Tani dan Nelayan se-Provinsi Bali Tahun 2024 di Kantor OJK Provinsi Bali, Denpasar (22/10). Kegiatan diikuti pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan se-Provinsi Bali memberikan pengenalan produk pembiayaan pertanian yaitu Kredit Alsintan BPD Bali, Program Closeloop Cluster Pertanian oleh Bank Mandiri, program Ekspor Produk Pertanian oleh BNI, pengenalan peran Perusda Bali, serta sharing session budidaya pisang cavendish oleh PT Nusantara Segar Abadi.
Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Sang Ayu Sri Wahyuni, mengatakan salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi petani dalam mendukung upaya mewujudkan ketahanan pangan maupun pengembangan usahanya adalah permodalan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah baik melalui pengembangan skema program kredit seperti KUR, kredit prioritas sektor pertanian, kredit usaha alsintan serta penguatan keuangan mikro agribisnis.
Terkait hal itu, Wahyuni juga memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Sangkep Kelompok Tani dan Nelayan se-Provinsi Bali Tahun 2024 di Kantor OJK Provinsi Bali, Denpasar (22/10). Dalam kesempatan tersebut, Wahyuni memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan Sangkep Kelompok Tani dan Nelayan tersebut. Para petani diharap dapat lebih mencermati dan memahami jenis-jenis pembiayaan perbankan. Serta diharapkan petani dapat terhindar dari pinjaman online ilegal dan investasi bodong.
Melalui sinergi OJK dengan Pemerintahan Daerah melalui TPAKD diharapkan dapat mendukung Ekosistem Industri Jasa Keuangan yang inklusif, inovatif dan berkelanjutan.  (*)
Previous Post

KPU Badung: Sekitar 6 Persen Kertas Suara Pilkada Bupati Rusak

Next Post

Siapkan Generasi Unggul, Pemprov Jatim Gelontorkan Rp7,1 Triliun untuk Program Pendidikan Gratis

Next Post
Siapkan Generasi Unggul, Pemprov Jatim Gelontorkan Rp7,1 Triliun untuk Program Pendidikan Gratis

Siapkan Generasi Unggul, Pemprov Jatim Gelontorkan Rp7,1 Triliun untuk Program Pendidikan Gratis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

2 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

2 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

2 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

2 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In