Denpasar, suarabali.com – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali bekerja sama dengan Koordinasi Perguruaan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VIII mengadakan sosialisasi pajak kepada 150 dosen dari 65 perguruan tinggi di Bali. Sosialisasi ini berlangsung di aula Kopertis VIII, Jalan Trengguli, Denpasar, Selasa (12/12/2017).
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pajak sebagai sumber penerimaan yang memberikan kontribusi 75 persen pada kas negara.
Koordinator Perguruaan Tinggi Swasta Prof. DR I Nengah Dasi Astawa., MSi. Dalam sambutannya
mengatakan bahwa sebagai dosen harus memahami tentang pajak, sehingga para mahasiswa bisa mengetahui tentang pajak.
“Dosen sebagai pengajar yang mengajarkan materi kepada para mahasiswa harus memahami pajak. Dengan adanya program ini, maka mahasiswa akan diperkenalkan tentang pajak melalui mata kuliah wajib umum,” kata Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, MSi, koordinator Kopertis Wilayah VIII.
Hal senada disampaikan Kepala Kanwil DJP Bali Goro Ekanto . Untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pajak, menurut dia, harus ada pengenalan sejak dini kepada para generasi muda. “Untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pajak, diperlukan solusi yang mengakar seperti memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai pajak sejak dini kepada seluruh peserta didik,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Kanwil DJP Bali, Riana Budiyanti, mengatakan kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan pada pendidikan tinggi tentang kontribusi pajak dalam APBN, belanja pendidikan, serta urgensi pembelajaran pajak pada pendidikan tinggi.
“Program inklusi kesadaran pajak merupakan program jangka panjang, yang hasilnya baru bisa dirasakan beberapa tahun ke depan. Diperlukan sinergi dari banyak pihak untuk terus mengawal pelaksanaan program ini,” katanya.
Tahap selanjutnya, menurut dia, para dosen yang hadir diharapkan menjadi duta pajak yang akan menyampaikan pentingnya pajak kepada rekan-rekan dosen yang lain. Sehingga, generasi emas yang sadar pajak dapat dilahirkan pada masa mendatang.
“Generasi yang akan mengantarkan Indonesia menjadi negara yang mandiri dan bermartabat,” pungkasnya. (Mkf/Sir)