Jakarta, suarabali.com – Konferensi Tingkat Menteri Kesehatan Organisasi Kerja Sama Islam (KTM OKI) ke-6 yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, menetapkan Indonesia sebagai Centre of Excellence on Vaccine and Bio-technology Products (Pusat Pengembangan Produk Vaksin dan Bio-teknologi). Penetapan ini ditegaskan dalam Resolusi OKI mengenai Self-Reliance in Supply and Production of Medicines, Vaccines and Medical Technologies.
Resolusi tersebut, antara lain, menyetujui kerangka acuan pembentukan Centre of Excellence di Indonesia. Selain itu, juga meminta pemerintah Indonesia mempercepat proses pendirian Centre of Excellence yang dimaksud.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloekmengatakan kepercayaan ini merupakan pengakuan atas kinerja pemerintah Indonesia terkait industri vaksin dan produk bio-teknologi yang lebih maju dibandingkan dengan negara-negara anggota OKI. Indonesia merupakan satu-satunya negara anggota OKI yang memiliki industri vaksin imunisasi lengkap yang diakui WHO.
Lebih lanjut Menkes menjelaskan, upaya ini merupakan lanjutan dari berbagai upaya Indonesia untuk mendorong pengakuan industri farmasi Indonesia di mancanegara. Di antaranya, kehadiran Bio Farma, Kimia Farma, dan Phapros di Arab Saudi dan sejumlah negara anggota OKI lainnya.
Sejumlah negara mengapresiasi upaya persiapan yang dilakukan pemerintah Indonesia dan menilai pendirian Centre of Excellence on Vaccine and Bio-technology Products ini sangat penting untuk kemandirian negara-negara OKI dalam penyediaan vaksin dan produk bio-teknologi.
Melalui Centre of Excellence ini, diharapkan dapat dilakukan riset bersama tentang vaksin dan sediaan bio-teknologi untuk jangka panjang. Juga dapat mengembangkan bersama vaksin dengan teknologi yang mandiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan di negara-negara OKI, terutama yang terjadi saat ini maupun yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
KTM OKI ke-6 yang diselenggarakan di Jeddah pada 6 – 7 Desember 2017 dihadiri para Menteri Kesehatan dari 57 negara anggota OKI. Konferensi yang mengusung tema Health in All Policies (HiAP) ini menghasilkan lima resolusi mengenai implementasi Strategic Health Program of Action (SHPA) OKI, dan situasi kesehatan di Palestina, serta deklarasi konferensi.
Dalam konferensi tersebut, Indonesia juga menampilkan beberapa praktek terbaik Pembangunan Indonesia Sehat, pelayanan kesehatan haji dan industri farmasi Indonesia.(Sir)