Karangasem, suarabali.com – Gubernur Bali I Made Mangku Pastika meminta para pengungsi agar menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat guna mengusir kejenuhan selama berada di tempat pengungsian. Gubernur menyampaikan permintaan itu saat mengunjungi Pos Pantau Gunung Agung di Rendang, Karangasem, Senin (4/12/2017).
“Pengungsi pasti jenuh. Cobalah lebih aktif melakukan kegiatan positif selama di pengungsian. Contohnya, membuat kerajinan atau membuat anyaman. Nanti kita koordinasikan dengan bidang industri kerajinan dan pariwisata,” katanya.
Hingga kini, status Gunung Agung masih level IV (awas). Kondisi ini membuat masyarakat yang berada di radius terdampak harus tetap berada di pengungsian. Pengungsi mulai jenuh di pengungsian menunggu erupsi Gunung Agung normal kembali.
Erupsi Gunung Agung yang belum diketahui kapan berakhir mengganggu mata pencaharian masyarakat yang terdampak. Menurut Made, hal ini akan menjadi masalah untuk jangka panjangnya.
“Kita harus memikirkan jangka panjangnya seperti apa. Karena ini terkait dengan pasokan logistik, mata pencarian, dan yang lainnya,” tegas Gubernur didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.
Usai meninjau Pos Pantau Gunung Agung di Desa Rendang, Gubernur juga memantau stok logistik di Posko Induk Tanah Ampo, Karangasem.
Terkait keluhan pengungsi yang tidak mendapatkan logistik, Gubernur mengatakan stok logistik di Pos Induk Tanah Ampo masih mencukupi. Dia mengatakan selama ini logistik telah didistribusikan ke masing-masing kantor kecamatan untuk selanjutnya disalurkan ke pos pengungsian.
“Mungkin yang tidak mendapatkan logistik itu pengungsi mandiri, sehingga tidak terdata. Untuk itu, pengungsi mandiri sebaiknya melapor. Jangan sampai pemerintah dituduh lamban dan tidak peduli kepada masyarakatnya,” ujarnya
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika juga mengimbau masyarakat agar tetap sabar dan tenang menyikapi bencana Gunung Agung. (Mkf/Sir)