Denpasar, suarabali.com – Dampak status Gunung Agung yang tetap awas dan sering mengeluarkan abu vulkanik dan banjir lahar dingin membuat 10 negara di dunia mengeluarkan travel advisory kepada warganya baik yang sedang berada di Indonesia dan Bali maupun yang akan bepergian ke Indonesia dan Bali.
Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Adnyana menjelaskan, akibat letusan ringan Gunung Agung selama beberapa hari ini secara berkesinambungan, ada 10 negara yang mengeluarkan travel advisory.
“Sebenarnya travel advisory itu hal yang biasa. Ini adalah bentuk tanggungjawab negara untuk memperingati warganya selama berada di Bali. Kalau kita lihat isi secara umumnya memang normatif seperti meminta agar warganya jauh dari Gunung Agung, mengikuti arahan pemerintah setempat dan otoritas terkait, dan bila ada warganya yang terkena dampak agar segera berhubungan dengan konsulat atau kedutaan terdekat,” ujarnya di Denpasar, Sabtu (2/12).
Menurutnya, kalau berbicara dampak travel advisory, tentu saja ada dampak tetapi tidak signifikan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Gede Juniartha mengaku sudah mendapatkan informasi soal 10 negara yang keluarkan travel advisory tersebut.
“Kami sudah mendapatkan informasi tentang 10 negara yang merilis travel advisory tersebut. Tetapi harus kita akui jika ini bencana alam. Tidak ada yang bisa mencegahnya. Wajar saja kalau negara merasa perlu untuk melindungi warganya. Sebab mereka tidak ingin agar warga terjadi apa-apa dengan situasi Gunung Agung yang tidak menentu,” ujarnya.
Beberapa wisatawan asing dari 10 negara itu tetap saja mendatangi Bali. Itu bukan karena mereka tidak mengindahkan travel advisory, tetapi karena mereka sudah terjadwal untuk berlibur ke Bali.
Menurut Juniartha, pemerintah di Bali bersama stakeholder terkait sudah melakukan berbagai upaya untuk meyakinkan para wisatawan bahwa posisi Gunung Agung itu sangat jauh dari destinasi wisata yang ada di Bali. Jarak Gunung Agung dengan Kuta, Sanur, Nusa Dua, antara 70 samai 80 kilometer.
Sementara kawasan rawan bencana kalau seandainya Gunung Agung meletus hanya sampai 8 kilometer dan perluasan sektoral 10 atau sampai 12 kilometer.
“Kami sudah menjelaskan bahwa hanya dua persen destinasi wisata di Bali yang berdampak langsung dengan Gunung Agung kalau akhirnya benar-benar meletus. Artinya masih 98 persen destinasi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi dan tidak akan kena dampak letusan Gunung Agung. Saat ini pun beberapa destinasi wisata yang ada di Karangasem masih bisa dikunjungi, kecuali wisata traking ke Gunung Agung atau destinasi yang yang ada di zona bahaya. Yang lainnya masih aman dikunjungi,” ujarnya.
Ada pun 10 negara yang mengeluarkan travel advisory yakni Australia, Amerika Serikat, Cina, Inggris, Kanada, Irlandia, Hongkong, Singapura, Swiss, dan Malaysia. Dari 10 negara rersebut, ada 4 negara yang langsung merilis travel advisory langsung sehari setelah Gunung Agung memuntahkan abu vulkanik yakni pada tanggal 21 November lalu.
Sisanya baru mengeluarkan travel advisory pada tanggal 27 November sampai 29 November 2017. Dari 10 negara tersebut, ada beberapa negara Kanada dan Swiss serta Cina yang baru mengeluarkan travel advisory. Sementara lainnya sudah sering mengeluarkan travel advisory. (Ade/Tjg)