Papua, suarabali.com – Upaya Polri dan TNI mengakhiri drama penyanderaan sebuah desa di Papua berbuah manis sore ini. Beberapa penduduk desa dilepaskan oleh pihak penyandera dan bertemu dengan aparat Brimob dan TNI yang siaga disisi luar desa.
Sebuah desa di pedalaman Papua dikabarkan telah disandera oleh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata), 1300 warga desa tertahan didalam sana, tidak diijinkan untuk bergerak bebas diawasi oleh kelompok sipil bersenjata yang menguasai kampung itu.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) membuka semua opsi untuk menyelesaikan ‘penyanderaan’ sekitar 1.300 warga di Papua, dari pendekatan lunak hingga tegas jika memang diperlukan.
Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya ingin persoalan ‘penyanderaan’ di dekat lokasi operasional perusahaan tambang Freeport, Papua, ini diselesaikan tanpa kekerasan.
Kapolda Papua Irjen pol Boy Rafli Amar mengeluarkan maklumat berkaitan dengan insiden di Desa Banti dan Kimbely di Timika Papua, bahwa warga diserukan untuk tidak membawa senjata api.
Ia juga mengatakan bahwa kelompok yang disebut oleh Polri sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu sudah mengisolasi lalu lintas didesa tersebut.
Bravo Polri dan TNI !
(Hsg/ Puspen TNI/ Brimob Papua)