Jakarta, Kominfo – Teknologi Informasi dan Komunikasi telah berkembang dengan pesat tiap tahunnya. Perkembangan tersebut diikuti dengan pertumbuhan jumlah penggunanya. Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Asosiasi Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga pertengahan tahun 2016 sudah mencapai 132 juta orang dari 259.1 juta penduduk Indonesia.
Penggunaan internet kini juga sudah dapat dinikmati hingga ke pelosok perdesaan. Sejalan dengan pengguna internet yang semakin meningkat, tanpa disadari sebagian masyarakat, bukan hanya di perkotaan, tapi juga yang diperdesaan sudah bisa dikatakan mampu jika tata kelola pemerintahan mereka ditingkatkan melalui pemanfaatan TIK.
Tentunya dengan pendampingan dari berbagai komunitas dan Pemerintah baik pusat dan daerah. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika pada acara pembukaan Festival Destika 2017 di Kabupaten Pemalang, Senin (21/11/2017).
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan juga turut menjelaskan bahwa Acara Destika ini adalah dirancang untuk Dimana kita bertemu di antara para desa-desa yang mengembangkan sistem informatika di desanya untuk berbagi untuk saling mengajari Jadi apa yang sudah ada di Desanya dan ini kita berbagi untuk kita memajukan desa.
“Kenapa Desa? Karena Desa adalah bagian terkecil dalam tata pemerintahan kita. Desa kita bisa benahi, Indonesia juga bisa kita benahi. Indonesia sekarang menuju era digital, era yang dimana kita tidak bisa mengelak”, ujarnya.
Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika, Kementerian Kominfo semenjak Tahun 2013 menyelenggarakan Fetival Destika, dengan tujuan meningkatkan Tata Kelola Pemerintah Desa berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar semakin transparan, efisien dan berorientasi melayani serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan desa.
Diantaranya menggerakkan kolaborasi dan sinergitas program kerja antara akademisi, bisnis, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, relawan TIK, dan seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan dan pemberdayaan potensi desa dan kawasan melalui pemanfaatan TIK secara sehat, aman, cerdas, kreatif, dan produktif; dan menciptakan Desa-desa inspiratif sebagai pelopor percepatan pembangunan klaster-klaster di kawasan Desa percontohan. Destika sekarang bergulir mejadi semangat gerakan, yang bisa dilaksanakan oleh siapa saja termasuk oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang pada Destika 2017 kali ini.
Festival DestiKa 2017 mengambil tema “Desa Bersuara untuk Indonesia”. Festival Destika di Kabupaten Pemalang merupakan Festival yang ke lima setelah sebelumnya sukses dilaksanakan di Desa Melung, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada tahun 2013, Desa Tanjung Sari, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada tahun 2014 dan Desa Lenggang, Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2015 dan Desa Khalkote, Kabupaten Jayapura, Papua.
Festival Destika 2017 ini memberikan perhatian pada isu khusus yaitu desa sebagai kekuatan ekonomi digital dimana kesadaran dan kemampuan desa/kampung untuk memanfaatkan TIK sebagai enabler pengembangan ekonomi desa harus harus digerakkan.
“Dengan semangat kerjasama dan koordinasi yang solid diantara para multistakeholder yang berkumpul pada Festival Destika kali ini, juga dengan dukungan infrastruktur yang terus dibangun oleh Pemerintah terutama Infrastruktur Telekomunikasi di berbagai daerah Indonesia, khususnya daerah – daerah dan desa yang berada di pinggiran atau batas negara Indonesia, saya berharap agar dapat diformulasikan sebuah ekosistem TIK yang handal dan berkelanjutan di tingkat Desa,” kata Bupati Pemalang, Junaidi di sela – sela sambutan pembukaan Festival Destika 2017.
Turut hadir pada Festival Destika ke-5 2017 ini Bupati Pemalang, Kepala Dinas Kominfo Pemalang, Staf Ahli Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal, dan Muspida Kabupaten Pemalang, peserta perangkat desa, petani, nelayan, para siswa dan mahasiswa daerah setempat, unsur Pemda, masyarakat sekitar, dan pembicara kondang lainnya.
Festival Destika 2017 diisi dengan kegiatan Workshop dengan berbagai materi menarik seputar isu pedesaan yang tersebar di beberapa Desa yang berjalan secara paralel yang diisi oleh 48 Stand UMKM yang ikut serta mensukseskan Program Petani Go Online, nelayan Go Online, dan UMKM Go Online Kominfo. (Humas Kominfo)