Denpasar, suarabali.com – Gunung Agung kembali keluarkan asap sulfatara dengan bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200 hingga 700 meter di atas puncak kawah.
Hal tersebut berdasarkan laporan aktivitas gunung api periode pengamatan pukul 12.00 hingga 18.00 Wita, Rabu (15/11/2017).
Sesuai dengan laporan Anwar Sidiq dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Pos Pengamatan Gunungapi Agung menyatakan bahwa sampai saat ini status Gunung Agung masih berada dilevel III atau siaga.
Sementara itu aktivitas kegempaan dalam enam jam terakhir ini terjadi 17 kali. Diantaranya ada gempa Vulkanik Dangkal sebanyak 2 kali dengan durasi 12 hingga 13 detik. Kemudian ada gempa Vulkanik Dalam terjadi 14 kali dengan durasi 11 hingga 33 detik dan gempa Tektonik Lokal hanya 1 kali dengan durasi waktu 34 detik.
Dia menjelaskan, bahwa rekomendasi dengan kondisi saat ini masyarakat di sekitar Gunung Agung dan wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak Gunung. Dengan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling terbaru.(Dsd)