Karangasem, suarabali.com – Dalam waktu enam jam terkahir ini Gunung Agung mengahasilkan gempa tremor non harmonik yang cukup lama bahkan sampai 14.400 detik.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika menjelaskan, ada gempa tremor non harmonik yang durasi waktunya cukup panjang.
Dia menjelaskan, bahwa gempa dalam enam jam ini diantaranya ada Tremor Non-Harmonik dua kali dengan durasi 4.800-14.400 detik. Vulkanik Dangkal hanya ada 1 kali dengan durasi 15 detik. Selain itu juga ada gempa Vulkanik Dalam terjadi 3 kali dengan durasi 10-13 detik. Dan gempa Tektonik Jauh ada 1 kali.
Sedangkan pada enam jam sebelumnya gempa Tremor Menerus juga ada Vulkanik Dangkal terjadi dua kali. Gempa Vulkanik Dalam hanya 1 kali, dan Gempa Tektonik Lokal terjadi 1 kali, serta gempa Tektonik Jauh hanya ada 1 kali.
“Durasinya memang paling terlama selama status Gunung Agung siaga. Itu berdasarkan pengamatan dari pukul 12 00 Wita hingga 18.00 Wita,”terangnya di Karangasem, Rabu (22/11/2017).
Dia menyatakan, terekam juta tremor menerus terjadi pada pukul 14.00 Wita sampai – pukul 18.00 Wita dengan amplitudo 1 – 9 mm ( dominan 4 mm).
Sedangkan berdasarkan pengamatan pada periode pukul 06.00 hingga pukul 12.00 terjadi tremor menerus sejak pukul 09.11 hingga 12.00 Wita.
Imbuhnya, bahwa secara visual juga masih terjadi kepulan asap yang terjadi dipuncak Gunung Agung.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 500-800 m di atas puncak kawah.
“Terlihat asap condong ke timur dari kawah puncak,”ucapnya.
Rekomendasi untuk masyarakat masih tetap sama dimana warga dan wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 km dari kawah puncak gunung.
Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual. (Dsd)