Lombok, suarabali.com – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah memperingati maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Bilad KEK, Mandalika Kuta, Kecamatan Pujut, Jumat (1/12/2017). Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini dimeriahkan dengan acara dulang saji.
Dulang saji merupakan ciri khas adat warga Sasak di Pulau Lombok, yang memiliki keragaman budaya dan kepedulian antara sesama.
Dalam perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, dulang saji menjadi simbol kebersamaan. Sebab, setelah kegiatan perayaan maulid selesai, semua warga yang hadir makan bersama. Kegiatan ini lebih dikenal dengan sebutan begibung.
“Begibung atau makan bersama dalam satu piring besar merupakan bentuk saling bergandengan dan saling memberi warga Sasak Lombok,” kata Lalu Putria, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah.
Tahun ini, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW juga dirangkai dengan pemberian santunan kepada 200 anak yatim di Kecamatan Pujut. Selain itu, sebanyak 1.600 murid SD/MI dan SMP/MTS juga turut berpartisipasi dalam acara khataman Al Quran.
Pada momen ini, sejumlah pengurus organisasi masyarakat juga dikukuhkan. Di antaranya, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten dan Kecamatan, pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren, pengurus Dewan Masjid Indonesia, dan pengurus Forum Penyuluh Agama se-Kabupaten Lombok Tengah.
Bupati Lombok Tengah Suhaili FT mengatakan maulid Nabi Besar Muhammad SAW tahun ini menjadi memontum untuk merawat tali silaturahim antar sesama umat Islam di Bumi Lombok.
“Mari kita jadikan momentum maulid ini sebagai kekuatan untuk mempererat persaudaraan,” kata Suhaili, yang juga bakal calon gubernur Nusa Tenggara Barat.
Dia juga mengingatkan agar tradisi Islam Sasak tetap dijaga kelestariannya. Dengan melestarikan tradisi, kekayaan budaya akan menjadi kekuatan membangun daerah yang lebih maju lagi.
“Islam Sasak, ya, Islam yang saat ini kita anut. Kita harus menjaganya karena sesuai dengan ajaran Rasulullah,” ungkapnya. (Zax/Sir)