Denpasar, suarabali.com – Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hari ini mulai mengoperasikan drone militer untuk memantau kawah Gunung Agung serta infrastruktur di kawasan rawan bencana (KRB).Pemantauan lokasi dilakukan dengan menggunakan drone mavic. Ada Tiga drone yang akan digunakan antara lain Tawon, KOAK 3.0, dan Multi Roter.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, pemakian drone sebagai alat informasi tambahan untuk PVMBG untuk menganalisa segala aktivitas vulkanik Gunung Agung secara visual agar lebih akurat.
“Kita pakai sebagai informasi tambahan dari segala fasilitas yang dimiliki PVMBG, agar analisa lebih akurat,” ujar Willem di Denpasar. Rabu (11/10).
Willem menjelaskan, kegunaan drone itu sangat penting untuk mengambil foto dan video, walapun pihaknya sudah memasang beberapa alat deteksi yang dipasang di sekitar Gunung Agung, untung mengamati gerakan-gerakan gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, dan magmatiknya.
” Drone ini, berupa bantuan untuk mengambil foto dan video itu akan memudahkan teman-teman dari PVMBG, untuk memberikan penilaian lebih tepat. Kita siapkan 3 drone, itu bisa bergantian nanti setiap harinya. Kemarin sudah terbang percobaan dan melakukan pengambilan gambar,” katanya.
Menurut Willem, sampai saat ini keterangan dari PVMBG potensi erupsi Gunung Agung masih belum ada. Namun hal ini tetap diwaspadai untuk mengantisipasi hal yang terburuk bila terjadi. “Dengan adanya drone, nantinya juga bisa menganalisa lebih akurat untuk mengetahui terjadinya erupsi di Gunung Agung,” imbuhnya.(mkf)