• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 1 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Digital Natives Mengglobal di Indonesia

Handa by Handa
November 20, 2017
in Nasional
0
Digital Natives Mengglobal di Indonesia

Bank Indonesia gelar Pelatihan Wartawan Daerah 2017 selama tigamulai tanggal hari 20 hingga 22 Nopember 2017.

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Jakarta, suarabali.com – Bank Indonesia (BI) mengumpulkan 580 wartawan dari 34 provinsi di Indonesia. Ratusan wartawan itu berkumpul di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta selama dua hari mulai tanggal 20-22 November 2017.

Pelatihan selama dua hari tersebut dibuka langsung oleh Asisten Gubernur BI Dyah Nastiti. Beberapa narasumber lainnya seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Yoga Affandi, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, Pengamat Ekonomi Samuel Sekuritas Lana Soelistyoningsih.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Asisten Gubernur BI Dyah Nastiti dalam sambutan pembukaan menjelaskan, ratusan wartawan yang mengikuti pelatihan selama dua hari ini berjumlah 580 orang. Mereka terdiri dari wartawan cetak 180 orang, Radio 130 orang, online 223 orang, dan sisanya berasal dari wartwan televisi.

Dyah mengatakan, wartawan di Indonesia sangat penting dalam mengkomunikasikan kebijakan moneter kepada masyarakat umum. Hal ini penting karena warga Indonesia saat ini usianya semakin tahun, semakin hari semakin muda. Saat ini rata-rata usia orang Indonesia di bawah 28 tahun.

“Rata-rata 65 persen usia orang Indonesia berada di bawah 30 tahun. Dan jumlah ini masuk dalam era digital natives atau masyarakat digital,” ujarnya.

Ia melanjutkan, di Amerika misalnya, akibat era digital, masyakatnya semakin cerdas, sekalipun nilai akademisnya, nila pendidikannya semakin turun. Fenomena ini sudah melanda Indonesia saat ini.

Ciri dari digital natives ini salah satunya adalah multi tasking, serba bisa. Mereka menjadi generasi yang serba cepat, singkat, pendek. Mereka tidak suka bertele-bertele. Beberapa universitas terkemuka di Indonesia pernah melakukan survei terhadap warga yang usianya di bawah 20 tahun, mereka ini biasanya baru masuk kuliah di semester-semester awal.

“Salah satu kejadian kebakaran pabrik kembang api di Jakarta barat beberapa waktu lalu, kemudian ditanyakan di kelas saat kuliah. Kejadian itu sudah terjadi sekitar 2 hari. Kemudian para mahasiswa itu ditanya, apakah anda tahu soal kebakaran pabrik kembang api itu. Dan semuanya menjawab tidak tahu. Pada berita itu sudah terjadi dua hari. Lalu ditanya juga kenapa tidak baca koran, tidak nonton televisi. Lalu dijawab, kami hanya membaca online today,” ujarnya.

Ternyata membuat berita yang benar itu sangat penting karena berhubungan dengan generasi digital tersebut. Mereka sukanya membaca online today. Mereka lebih suka membaca gambar.

Sementara tulisan yang bertele-tele kurang disukai. Rata-rata sehari mereka menggunakan internet di laptop, HP, dan sebagainya sebanyak kurang lebih 3 jam 44 menit atau hampir 4 jam. Generasi ini tidurnya rata-rata hanya 7 jam.

Kata kuncinya dari generasi ini adalah pendek, memiliki hyperlink, punya opini sendiri, dan semuanya harus serba cepat. Mereka lebih suka baca gambar sekitar 25 detik, dari pada baca satu paragraf yang hanya 6 detik. Artinya, ketimbang mereka baca satu paragraf sebanyak 6 detik dan rata 24 gambar atau 24 ribu kata. Itulah sebabnya, perlu disajikan berita dan gambar yang menarik untuk diminati generasi digital natives.(Ade)

Previous Post

Dedi Klaim DPD I Golkar se-Jawa Ingin Setya Novanto Diganti

Next Post

Antisipasi Perubahan Global, Presiden Jokowi Ajak Elemen Masyarakat Tinggalkan Pola Lama

Next Post
Antisipasi Perubahan Global, Presiden Jokowi Ajak Elemen Masyarakat Tinggalkan Pola Lama

Antisipasi Perubahan Global, Presiden Jokowi Ajak Elemen Masyarakat Tinggalkan Pola Lama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In