DENPASAR, suarabali.co.id – Desa Penglipuran di Bali, yang dikenal dengan arsitektur tradisional dan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan, kembali menjadi primadona wisata pada momen Natal dan Tahun Baru 2025. Desa ini dinobatkan sebagai salah satu desa wisata terbaik dunia dan menawarkan daya tarik unik berupa rumah-rumah tradisional bambu serta hutan bambu yang asri.
Hutan Bambu: Oase Hijau Desa Adat
Untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan hingga 9.000 orang per hari, Desa Penglipuran memperluas destinasi wisata dengan hutan bambu seluas 45 hektar. Jalur setapak sepanjang 2 km di antara pohon bambu tinggi menciptakan suasana tenang, cocok untuk jogging, bersepeda, atau sekadar bersantai. Hutan ini menjadi tempat favorit untuk berfoto, menyerupai keindahan spot foto di Jepang.
Pasar Pelipur Lara: Belanja Tradisional Unik
Pasar Pelipur Lara, yang diadakan setiap Sabtu, menawarkan pengalaman belanja tradisional dengan alat tukar berbentuk kepingan bambu. Beragam makanan dan minuman khas Bali dijajakan oleh pedagang berpakaian adat.
Atraksi Budaya Menarik
Desa Penglipuran juga menyuguhkan pertunjukan budaya, seperti Tari Baris dan Tari Pendet, serta Penglipuran Village Festival yang menampilkan parade kostum tradisional dan seni pertunjukan khas Bali.
Keunikan Arsitektur Rumah Bambu
Rumah bambu Desa Penglipuran mencerminkan kearifan lokal dan keberlanjutan. Dinding anyaman bambu dengan ukiran khas Bali dan atap alang-alang menciptakan estetika tradisional yang ramah lingkungan. Rumah ini juga tahan gempa karena sifat bambu yang lentur dan ringan.
Informasi Praktis
Lokasi: Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali (45 km dari Denpasar).
Jam Operasional: Setiap hari, 08.00-17.00 WITA.
Fasilitas: Area parkir, toilet, warung makan, toko souvenir, dan penginapan.
Rencanakan Liburan Anda
Nikmati pesona Desa Penglipuran, perpaduan keindahan alam, budaya, dan kearifan lokal yang akan memberikan pengalaman liburan tak terlupakan.