DENPASAR,SUARABALI.COM Denpasar – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali bersama dengan BPBD Kabupaten Karangasem dan BPBD Klungkung siap siaga menghadapi status aktivitas vulkanik Gunung Agung yang naik signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Kepala UPT Pusat Pengendalian Operasi dan Penanggulangan Bencana Provinsi Bali I Gede Made Jaya Serataberana mengatakan, saat ini seluruh persiapan sudah jalan.
“Kami sudah siapkan masker sebanyak 20 ribu pieces. Jumlah ini belum termasuk yang ada di beberapa kabupaten di Bali yang akan terdampak langsung oleh Gunung Agung,” ujar Serataberana.
Semua masker itu, lanjut Serataberana, saat ini siap didistribusikan kepada masyarakat bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, ia berharap Gunung Agung tidak meletus.
Menurut Serataberana, dari hasil pantauan badan geologi yang di Bandung, statusnya masih waspada level 2. Masyarakat diminta untuk tidak panik, tetap melakukan aktivitas seperti biasa, tetapi dilarang mendekati puncak sepanjang 3 kilometer, untuk untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Gunung tertinggi di Bali tersebut tidur panjang sejak meletus terakhir tahun 1963.
“Untuk BPBD Bali, jangankan Siaga Satu. Begitu statusnya siaga, maka siaga berapa, kita akan perintahkan eavakuasi. Ini belajar dari pengalaman tahun 1963, di mana saat itu banyak korban jiwa. Jadi begitu status siaga, kami perintahkan evakuasi, sekalipun baru Siaga Tiga,” ujarnya.
Saat ini BPBD Kabupaten Karangasem terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Petugas turun dari kampung ke kampung untuk menjelaskan status gunung, jalur evakuasi, pertolongan pertama dan sebagainya. Dalam berbagai kegiatan tersebut, BPBD Bali mendukung secara penuh baik tenaga maupun peralatan. Beberapa persiapan juga sudah dilakukan.
“Petugas akan mengikuti perkembangan gunung dari jam ke jam. Informasi akan selalu dibarui. Kami berupaya keras mencegah terjadinya korban jiwa seminimal mungkin bila akhirnya dia meletus,” ujarnya.
Pantauan Badan Geologi Bandung, bila akhirnya Gunung Agung meletus maka arahnya lebih berat ke utara. Dari data sebelumnya, Kabupaten Klungkung juga akan terdampak seperti pengalaman letusan-letusan sebelumnya. Namun, semburan abu vulkaniknya tergantung pada arah angin.
“Kita berdoa semoga ini tidak terjadi. Sesuai dengan ritual yang ada, upacara dalam tradisi agama Hindu juga sudah dilakukan, yang intinya memohon kepada penguasa alam agar Gunung Agung tidak meletus,” pungkas Serataberana.(mkf)