Jakarta, suarabali.com – Indonesia dan Amerika Serikat mengumumkan peluncuran program “Jalin” dengan dana 55 juta dolar AS. Program baru yang akan dilaksanakan selama lima tahun ini bertujuan untuk membantu menyelamatkan jiwa ibu dan bayi baru lahir dari kelompok tidak mampu dan rentan di Indonesia.
Melalui Jalin, Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta.
Jalin akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem rujukan medis dan bekerja sama dengan para profesional kesehatan di sektor publik maupun swasta, penyedia jasa asuransi, dan penyusun kebijakan agar lebih responsif terhadap kebutuhan pasien. Dari tahun 2017-2019, Jalin akan mengimplementasikan kegiatan dengan dana hingga 32 juta dolar AS di enam provinsi.
Untuk menurunkan kematian ibu dan bayi baru lahir, koordinasi lintas sektor, organisasi profesi, akademisi, masyarakat dan sektor swasta harus memainkan peran penting. Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Pelaksana tugas Duta Besar AS Kimberly Kelly mengatakan pada Hari Ibu tahun ini, Amerika Serikat dengan bangga mengumumkan satu kemitraan baru dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. AS dan Indonesia akan memobilisasi pembiayaan publik dan swasta untuk menyediakan pelayanan kesehatan dan solusi untuk ibu dan bayi baru lahir yang cepat, efisien, dan berkualitas tinggi.
“Dengan memastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir sehat, kita memperkuat keluarga dan membangun masyarakat yang lebih tangguh dan sejahtera,” kata Kelly.
Penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir terus menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 dan berkomitmen untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya kesehatan ibu dan bayi baru lahir pada tahun 2030.
Meskipun pemerintah Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan selama 20 tahun terakhir, tetapi target penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir masih perlu dicapai.
Berdasarkan survei Sensus 2015, 305 ibu meninggal per 100 ribur kelahiran hidup dan berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012, 19 bayi baru lahir meninggal per 1.000 kelahiran hidup. Targetnya adalah menurunkan angka kematian ibu hingga 70 per 100 ribu kelahiran hidup, dan 12 kematian bayi baru lahir per 1.000 kelahiran hidup.
Melalui Jalin, Indonesia dan AS akan bekerja sama menyediakan layanan perawatan dan kesehatan yang lebih baik untuk para ibu dan bayi baru lahir. Untuk itu, perlu memperkuat keluarga dan masyarakat, terutama di daerah Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Indonesia bagian timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat. (Sir)