Desa Julah.
Singaraja, suarabali.co.id – Desa Julah, di Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali akan dirancang menjadi objek wisata baru di Pulau Dewata.
Desa Julah merupakan salah satu desa tua di Buleleng yang memiliki kekhasan dari sejarah termasuk adat istiadat yang dijalani masyarakatnya.
Rencana pengembangan Desa Wisata Julah dibahas bersama dengan seluruh elemen masyarakat dalam Focus Group Discussion (FGD) di wantilan desa, Selasa (3/12) kemarin.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, Desa Julah dipilih untuk dikembangkan karena potensi wisata luar biasa. Mulai dari kekayaan budaya seperti tari tradisional, kerajinan lokal, ritual adat yang khas dan tidak dapat ditemukan di tempat lain.
“Ritual adat bisa kita jadikan daya tarik utama selain juga daya tarik alam yang autentik. Cerita sejarah desa tua ini juga bisa menjadi deskripsi yang dapat dipaparkan kepada wisatawan,” terang Dody.
Untuk dikembangkan menjadi desa wisata,
Meski begitu, kata Dody untuk pengembangan menjadi desa wisata perlu ada pemenuhan sejumlah infrastruktur yang masih belum memadai saat ini. Seperti parkir kendaraan dan fasilitas penunjang pariwisata lainnya. “Promosi Desa Julah yang masih terbatas juga membuat desa ini kurang dikenal luas. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata dinilai perlu ditingkatkan agar manfaat pariwisata dapat dirasakan secara merata,” imbuh Dody.
Selain perbaikan infrastruktur juga akan dibuatkan paket wisata kreatif, promosi digital, pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Dispar selanjutnya akan membentuk tim kerja yang melibatkan masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait. Tim ini akan merancang rencana pengembangan desa wisata Julah yang dapat diajukan ke pemerintah dan pihak sponsor untuk dibantu pendanaan. (*)