• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 1 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Warga NTT Minta Presiden Pecat Mendikbud Muhajir Effendy

by
Desember 6, 2017
in Nasional
0
Warga NTT Minta Presiden Pecat Mendikbud Muhajir Effendy

Warga NTT unjuk rasa di depan Monumen Perjuangan Bajrasandhi Renon Denpasar, Rabu, 6 Desember 2017. (Foto: Ade)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Denpasar, suarabali.com – Puluhan wartawan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam Komunitas Pena NTT dan puluhan mahasiswa asal NTT yang kuliah di Bali unjuk rasa di depan Monumen Perjuangan Bajrasandhi Renon Denpasar, Rabu (6/12/2017).

Aksi demo itu merupakan buntut dari pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang dinilai menyinggung perasaan masyarakat NTT. Pernyataan Mendikbud itu dimuat di koran Jawa Pos edisi 4 Desember 2017.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Mendikbud memberi pernyataan setelah melihat laporan Program for International Students Assesement (PISA) saat pertemuan di UNESCO, November 2017. Survei PISA menyebutkan kualitas pendidikan RI masuk ranking paling bawah. Lalu, Mendikbud menyebut sampel survei itu adalah siswa-siswi asal NTT. Dalam berita yang dimuat di Jawa Pos ditulis kutipan langsung,  “Saya khawatir yang dijadikan sampel Indonesia adalah siswa-siswa dari NTT semua.”

Warga memprotes pernyataan Mendikbud Muhadjir Effendy, karena dinilai melukai perasaan orang NTT. (Foto: Ade)

“Kami melakukan aksi ini bukan karena kami menyangkal bahwa kualitas pendidikan di NTT rendah. Yang kami sesalkan adalah Menteri Pendidikan mempertegas bahwa kualitas pendidik di NTT menjadi penyebab runtuhnya peringkat kualitas pendidikan di Indonesia. NTT jadi kambing hitam. Kita bertanya, siapa yang salah di sini,” kata Ketua Pena NTT Emanuel Dewata Oja.

Menurut dia, warga NTT di daerah asal maupun di perantauan merasa tersinggung, karena Mendikbud menyebut pendidikan di NTT menjadi penyebab peringkat kualitas pendidikan Indonesia merosot tajam di mata dunia.

“Saat berita ini menyebar, para guru di NTT bersedih. Para siswa di NTT ikut menangis. Mereka tersinggung. Mereka marah.  Ternyata, warga NTT selama ini menjadi kelas di mata seorang Menteri Pendidikan. Survei yang menyebabkan mutu pendidikan di Indonesia rendah, karena siswa-siswi di NTT. Sang Menteri berasumsi bahwa survei itu dilakukan di NTT,” timpal Arnold Dhae, wartawan koran nasional yang bertugas di Bali.

Menurut Arnold, mereka akan terus berunjuk rasa selama Mendikbud belum mengklarifikasi dan menjelaskan maksud pernyataannya, terutama terkait apa yang dilakukan pemerintah terhadap
kualitas pendidikan di NTT.

“Siapa yang peduli dengan gaji guru di NTT. Siapa yang merasa resah dengan sarana pendidikan di NTT, gedung yang tidak layak, akses listrik yang tidak ada, akses internet yang lelet. Pernyataan Mendikbud itu telah melukai hati orang NTT di seluruh dunia,” ungkapnya dengan suara meninggi.

Koordinator aksi, San Edison, mengatakan sebagai seorang Mendikbud, pernyataan seperti itu seharusnya tidak disampaikan kepada publik tanpa data yang benar. Apakah benar PISA melakukan survei di NTTatau surveinya dari berbagai daerah di Indonesia.

“Kami sangat terluka dengan pernyataan itu dan meminta agar Pak Menteri yang terhormat segera mengklarifikasinya,” ujarnya.

Masyarakat NTT yang ada di Bali mengutuk keras pernyataan tersebut dan meminta Muhadjir Effendy meminta maaf kepada masyarakat NTT. “Kami minta Bapak Presiden Jokowi memecat menteri yang diskriminatif,” katanya. (Ade/Sir)

Previous Post

Agen Travel Online Menjamur, Asita Mengeluh

Next Post

Bali Raih Penghargaan Indeks Demokrasi Tertinggi Nasional

Next Post
Bali Raih Penghargaan Indeks Demokrasi Tertinggi Nasional

Bali Raih Penghargaan Indeks Demokrasi Tertinggi Nasional

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In