Korea Selatan, suarabali.com – Tingkat merokok pria Korea Selatan berusia 19 atau lebih telah turun dalam beberapa tahun terakhir, namun tingkat suku bunga tetap tinggi, data menunjukkan pekan ini.
Proporsi pria yang merokok mencapai 39,1 persen pada tahun 2016, dibandingkan dengan 43,3 persen pada tahun 2014, menurut data yang dikumpulkan oleh Statistik Korea. Tidak ada data tentang tingkat merokok di tahun 2015.
Data terpisah oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan menempatkan tingkat merokok pria Korea Selatan berusia 15 dan lebih tua pada 31 persen pada tahun 2015, yang tertinggi di antara 15 negara OECD yang disurvei.
Korea Selatan adalah anggota dari badan yang berbasis di Paris yang terdiri dari 35 negara yang kebanyakan negara makmur.
Jepang berada di posisi kedua dengan 30 persen, diikuti Italia dengan 25 persen.
Pada tahun 2015, Korea Selatan menaikkan harga rokok sebesar 80 persen, dari 2.500 won ($ 2,25) per pak menjadi 4.500 won, dalam upaya untuk mengurangi kebiasaan merokok.
Pemerintah Korea Selatan juga mengamanatkan perusahaan rokok menempatkan gambar grafis yang menunjukkan efek berbahaya dari merokok di bagian atas bungkus rokok pada tahun 2016. (Hsg)