Karangasem, suarabali.com – Tim SAR mulai sibuk mengevakuasi warga terdampak erupsi Gunung Agung. Jumat (1/12/2017), Tim SAR mengevakuasi sepuluh warga dari Banjar Dinas Yehbunga, Karangasem, menuju Desa Gulingan Kawan, Kabupaten Bangli, Bali.
Sementara seorang warga bernama I Ketut Methe asal Dusun Blong, Desa Ban, Kecamatan Ban, Kabupaten Karangasem, terpaksa dibawa petugas ke Puskesmas Tejakula, Karangasem, karena sakit. Perempuan berusia 60 tahun itu mengeluhkan badannya yang lemas dan kesulitan bernapas.
Selain mengevakuasi warga, petugas SAR juga membantu warga memindahkan barang-barangnya dari kantor Desa Jungutan untuk di simpan di Desa Sedahan, Kecamatan Manggi, Karangasem.
Untuk memudahkan koordinasi, petugas SAR dari luar daerah yang baru bergabung di Bali diminta bergabung dengan petugas lainnya di Pos Aju. Mereka tersebar di Selat, Rendang, Jari atau Les Buleleng.
“Kita berkoordinasi. Komando pergerakan dilakukan dari Posko Utama Tanah Ampo. Sehingga, pembagian tugas Tim SAR gabungan dan penempatan bisa dilakukan secara efektif efisien,” kata Ketut Geda Ardana, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.
Gede Ardana bersama timnya juga bergerak melakukan pemantauan di beberapa Pos Aju dan lokasi lainnya di kawasan rawan bencana (KRB).
Gede Ardana menjelaskan, Tim SAR Gabungan yang dikerahkan untuk mengevakuasi warga terdampak erupsi Gunung Agung meliputi personil Basarnas, Kodim 1623 Karangasem, SAR Sabhara Polda Bali, dan instansi lainnya.
Sebanyak 24 persnoli Tim SAR Gabungan ditempatkan di beberapa Pos Aju di daerah Rendang, 51 persnoni di Selat, 12 personil di Jasri, dan 31 personil di Les Buleleng.
“Sebanyak 50 personil Basarnas ditempatkan di Posko Utama Tanah Ampo. Dua personil lainnya stand-by di posko pemantauan dan koordinasi Gunung Agung Bandara I Gusti Ngurah Rai.,” ungkapnya.
Selan itu, Tim SAR Gabungan juga memetakan wilayah siaga bencana dengan melibatkan 231 personil di bidang logistik dan delapan personil di bidang kesehatan.
Sementara PVMBG melaporkan, Jumat (1/12/2017) pukul 00.00 – 06.00 WITA, Gunung Agung masih menyemburkan asap berwana putih dan kelabu dengan ketinggian 1.500 – 2.000 meter di atas puncak kawah. Pada malamnya, sempat terlihat adanya sinar api. Pos pantau merekam adanya gempa vulkanik dangkal sebanyak tiga kali. (Mkf/Sir)