Filipina, suarabali.com – Presiden Joko Widodo menegaskan, bahwa semua negara menginginkan agar Laut Cina Selatan menjadi laut yang stabil, damai, menopang kegiatan ekonomi, serta merekatkan kawasan bahkan dunia. Karena itu, Presiden meminta negara-negara ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bisa segera menyelesaikan proses negosiasi Code of Conduct (CoC).
“Hal ini penting dilakukan guna membuktikan kepada dunia bahwa ASEAN dan Tiongkok memiliki komitmen yang tinggi untuk segera memiliki Code of Conduct,” kata Presiden Jokowi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 ASEAN-RRT, di Philippines International Convention Center (PICC), Manila, Filipina, Senin (13/11) siang.
Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya upaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang menguntungkan kedua pihak. Apalagi saat ini ASEAN mengalami defisit perdagangan yang cukup besar, yang perlu ditekan dengan mengurangi sejumlah hambatan perdagangan.
“Perdagangan harus saling menguntungkan dan harus ditingkatkan dari angka 368 miliar dollar AS pada tahun lalu,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun berharap agar sinergi kerja sama infrastruktur dan konektivitas antara inisiatif Belt and Road dan Masterplan ASEAN untuk konektivitas dapat segera dilanjutkan.
“Saya yakin hubungan baik antara ASEAN dan RRT akan dapat diperkuat dan membawa manfaat bagi kedua pihak,” ucap Presiden Jokowi.
KTT ke-20 ASEAN-RRT itu dihadiri oleh Perdana Menteri (PM) RRT PM Li Keqiang dan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN. (Setkab RI)