Karangasem, suarabali.com – Ini kabar gembira bagi ribuan pengungsi. Penurunan radius daerah berbahaya menjadi 6 kilometer dari puncak Gunung Agung menjadi sinyal bagi ribuan pengungsi untuk pulang ke rumah masing-masing.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani telah melaporkan penurunan radius daerah berbahaya menjadi 6 kilometer ini kepada BNPB. Selanjutnya, BNPB diminta untuk mengambil langkah-langkah penanganan pengungsi.
“Dengan penurunan daerah berbahaya menjadi radius 6 kilometer, maka ribuan masyarakat yang mengungsi dari desa yang aman boleh pulang ke rumah masing-masing,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (4/1/2018).
Berdasarkan analisis peta kawasan rawan bencana, terdapat 12 desa di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. Ke-12 desa tersebut harus dikosongkan dan warganya harus mengungsi. Dari 12 desa tersebut, terdapat 7 desa yang ada penduduknya dan 5 desa yang tidak ada penduduknya di dalam radius 6 kilometer dari puncak kawah.
Ada 7 desa dengan 20 banjar yang penduduknya masih harus mengungsi. Di antaranya: Desa Jungutan (Br. Dinas Yeh Kori, Br. Desa Galih), Desa Buana Giri (Br. Dinas Tanah Aron, Br. Dinas Bhuana Kerta, Br. Dinas Kemoning, Br. Desa Nangka), Desa Sebudi (Br. Dinas Sogra, Br. Dinas Lebih, Br. Dinas Badeg Dukuh, Br. Dinas Telung Buana).
Desa Besakih (Br. Dinas Temukus), Desa Datah (Br. Dinas Kedampel), Desa Baturinggit (Br. Dinas Bantas), dan Desa Ban (Br. Dinas Pengalusan, Br. Dinas Cegi, Br. Dinas Daya, Br. Dinas Pucang, Br. Dinas Belong, Br. Dinas Bonyoh, Br. Dinas Cutcut).
Diperkirakan sebanyak 17.115 jiwa masyarakat yang tinggal di 7 desa (20 banjar) yang berada di dalam radius 6 kilometer dan masih harus mengungsi. Di luar radius 6 kilometer tersebut, kondisinya aman, normal, dan masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing.
Saat ini sebagian pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapat informasi desanya dinyatakan aman.
Saat ini, menurut Sutopo, ada 70.610 jiwa pengungsi yang tersebar di 240 titik pengungsian.
“Agar pemulangan pengungsi dapat berjalan dengan tertib, maka BNPB bersama Satgas Tanggap Darurat Penanganan Erupsi Gunung Agung terus melakukan koordinasi. Pendataan diperlukan untuk pemulangan pengungsi. Kendaraan disiapkan untuk memfasilitasi para pengungsi yang akan pulang,” terangnya.
Dia menambahkan, Pasebaya juga terus menginformasikan kepada masyarakat terkait penurunan radius berbahaya Gunung Agung ini. (Dsd/Sir)