Amerika, suarabali.com – Sebuah pesawat penelitian NASA telah dilaporkan bergabung dalam operasi penyelamatan untuk menemukan kapal selam militer Argentina dengan 44 awak kapal yang tidak didengar sejak Rabu.
Orion NASA P-3 sedang memburu kapal selam buatan Jerman, kapal penyerang tenaga diesel dengan namalambung ARA ‘San Juan,’ seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada USNI News. Argentina menerima tawaran dari AS untuk pesawat penjelajah NASA P-3 untuk terbang di atas area pencarian.
Sebuah pencarian besar-besaran diluncurkan untuk menemukan kapal selam Argentina, yang hilang awal pekan ini. Angkatan laut Argentina juga mengirim perusak ARA ‘Sarandí’, bersama dengan korvet ARA ‘Rosales’ dan ARA ‘Drummond.’
ARA ‘San Juan’ terakhir check in pada dini hari Rabu pagi saat berada di Teluk St. George, provinsi Chubut, La Nacion melaporkan. Menurut juru bicara angkatan laut Argentina Enrique Balbi, kapal selam tua tersebut berangkat dari pangkalan angkatan laut di Ushuaia di selatan negara itu yang ekstrim ke Mar del Plata, sekitar 250 mil (400km) tenggara Buenos Aires.
“Tanpa ingin menjadi panik, faktanya adalah bahwa tidak ada komunikasi yang bisa terjalin antara kapal dan komandonya, bahkan dengan metode alternatif yang dimiliki kapal selam tersebut,” Balbi mengatakan kepada AP.
“Apa yang kita tafsirkan adalah bahwa pasti ada masalah serius dengan komunikasi (infrastruktur) atau dengan peralatan pasokan listrik, kabel, antena atau peralatan lainnya (onboard).”
Kapal selam tersebut memiliki persediaan makanan dan oksigen yang cukup untuk bertahan selama beberapa hari, Adm. Gabriel Gonzalez, kepala pangkalan Mar del Plata, mengatakan.
Kapal, yang menggunakan propulsi diesel-listrik, diresmikan pada awal tahun 1980 an, menjadikannya kapal selam ketiga, kata angkatan laut Argentina. Kerabat kru kapal berharap agar kapal selam tersebut segera ditemukan, aman dan sehat.
“Kami berdoa kepada Tuhan dan meminta agar semua orang Argentina membantu kami untuk berdoa agar mereka terus menavigasi dan mereka dapat ditemukan,” Claudio Rodriguez, saudara dari salah satu awak kapal, mengatakan kepada stasiun TV Todo Noticias setempat, seperti dikutip oleh AP . “Kami yakin bahwa itu hanya kehilangan komunikasi,” tambahnya. (Hsg)