Ilustrasi.
Denpasar, suarabali co.id – Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkomdewi) Bali, I Made Mendra Astawa menyampaikan perlu kewaspadaan terhadap wabah Mpox atau cacar monyet.
“Kalau tidak salah pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memberikan warning,” ujarnya.
Karena itu, kata Mendra Astawa semua mesti mengikuti arahan yang telah diberikan oleh pemerintah. “Secara pribadi, saya menilai ini sangat penting. Jangan dianggap sepele,” kata praktisi pariwisata asal Buleleng ini.
Dia mengatakan, jangan sampai ekonomi dan pariwisata Bali kembali merosot, sebagaimana pernah terjadi saat pandemi covid19, tiga tahun yang lalu.
“Ikuti apa yang diinstruksikan pemerintah. Ini bukan bermaksud pesimistis. Tetapi realistis, agar perekonomian dan pariwisata Bali tidak terganggu,” ucap Mendra Astawa, dikutip dari nusabali.com.
Sepanjang yang dia ketahui, Mendra Astawa mengatakan kasus cacar monyet belum sampai mengganggu pariwisata Bali. Bisnis pariwisata Bali kata dia masih kondusif.
“Namun kita tetap harus waspada, justru untuk tetap dalam suasana yang optimis, percaya dengan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah,” tandasnya.
Ketua DPD Asita Bali, I Putu Winastra meminta harus ada standar-standar yang jelas, tentang apa yang boleh dan tidak boleh atau dilarang untuk mencegah dan merebaknya wabah cacar monyet. “Ini yang harus clear dari awal,” ujarnya.
Diantaranya pada daya tarik atau objek wisata yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan. “Pengelola harus memiliki standar service, untuk mencegah penularan cacar monyet,” ujarnya.
Pihaknya mengajak semua stakeholder untuk meningkatkan kewaspadaan, jangan sampai isu cacar monyet mengganggu pariwisata Bali.
Menurut Winastra, kunjungan wisatawan ke Bali masih tetap ramai, sampai saat ini. “Agustus-September ini masih musim liburan di Eropa,” terangnya. (*)