• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 1 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Menkes Minta Poltekkes Tingkatkan Daya Saing

by
Februari 8, 2018
in Nasional
0
Menkes Minta Poltekkes Tingkatkan Daya Saing

Menteri Kesehatan Nila Moeloek. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Jakarta, suarabali.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek menghadiri acara pengukuhan Prof. Dr. Lucky Herawati, SKM, M.Sc. sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Kesehatan Masyarakat Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan.

Menkes mengatakan Poltekkes tidak hanya bertugas menjadi perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan kesehatan, tetapi dituntut mampu meningkatkan inovasi dan meningkatkan daya saing dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

“Melalui inovasi, Poltekkes harus mampu meningkatkan daya saing dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Nila Moeloek di Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Keberhasilan dalam mencetak tenaga kesehatan ditentukan banyak faktor. Salah satu faktor terpenting adalah ketersediaan dosen yang kompeten dan profesional. Dosen tersebut dituntut memiliki kemampuan akademik yang tinggi.

Selain itu, harus memiliki kemampuan manajemen dan keterampilan yang mumpuni, dan komitmen diri terhadap tanggung jawab yang diemban. Kemampuan yang dimiliki tersebut akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pendidikan.

“Dengan demikian, akan menghasilkan lulusan yang berkualitas, mempunyai etika tinggi, dan siap di lapangan kerja,” kata Menkes Nila.

Peningkatkan kemampuan tenaga kesehatan menjadi tantangan tersendiri, karena hal tersebut harus didorong oleh dosen yang mampu mentransformasikan ilmu pengetahuannya. Untuk itu, pengembangan karier dosen yang didasari oleh sertifikasi pendidik (dosen), pengembangan kompetensi profesional (studi lanjut), kenaikan jabatan akademik (pangkat), dan pengembangan karya ilmiah (penelitian/publikasi ilmiah).

Menkes Nila mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam melaksanakan pembangunan kesehatan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Untuk itu, Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo telah meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau disingkat dengan GERMAS yang bertujuan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup,” kata Prof. Lucky.

Pelaksanaan Germas, menurutnya, harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian dari masyarakat terkecil yang membentuk kepribadian, dari proses pembelajaran hingga menuju kemandirian.

Selain itu, kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh lingkungan, perilaku, akses pelayanan kesehatan, dan penyakit bawaan. Salah satu aspek pola perilaku yang tidak sehat adalah perilaku merokok yang berdampak pada kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Biaya kesehatan dan pengobatan negara terbebani akibat perilaku merokok. Menkes Nila Menambahkan, Parent Educator yang dikembangkan oleh Prof. Lucky merupakan salah satu model rekayasa Pendidikan Kesehatan Masyarakat yang dapat diterapkan untuk memberdayakan keluarga.

“Tujuan mengendalikan perilaku merokok pada remaja dan akan berkontribusi pada penurunan pengeluaran dana pelayanan kesehatan,” tambah Nila.

Di sisi lain, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, di antaranya akademisi, kepala daerah, pelaku usaha, atau organisasi masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab bersama.

“Kementerian Kesehatan mengapresiasi tenaga pendidik, dalam hal ini dosen, yang mengintegrasikan program pemerintah dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Sehingga, para lulusan Poltekkes Kemenkes siap bekerja dan memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan beretika untuk mendukung program-program prioritas tersebut,” ujar Nila. (Sir)

 

Previous Post

Nasir Djamil: Ada Deputi yang Layak Jadi Kepala BNN

Next Post

Pemkot Denpasar Bentuk Kube untuk Berdayakan Penyandang Disabilitas

Next Post
Pemkot Denpasar Bentuk Kube untuk Berdayakan Penyandang Disabilitas

Pemkot Denpasar Bentuk Kube untuk Berdayakan Penyandang Disabilitas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In