Denpasar, suarabali.com – Indonesia menjalin kerja sama konkrit di bidang pertukaran informasi strategis dengan lima negara ASEAN. Kerja sama yang disebut “Our Eyes” ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama regional dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan ASEAN.
Negara-negara ASEAN yang tergabung dalam kerja sama tersebut adalah Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.
Kesepakatan kerja sama tersebut ditandai dengan acara soft launching “Our Eyes” oleh Menhan RI Ryamizard Ryacudu di Bali, Kamis (25/1/2018). Turut hadir dalam acara tersebut Wamenhan Brunei Darussalam Dato Seri Pahlawan Haji Abdul Aziz bin Haji Mohd Tamit, Wamenhan Malaysia YB Dato Sri Mohd Johari bin Baharum, Undersecretary for Defence Operation DOD Philippines Cesar B. Yano, Senior Minister of State for Defence and Foreign Affairs Singapura Dr. Mohammad Maliki bin Osman, dan Wamenhan Thailand Jenderal Chaichan Changmonkol.
Konsep “Our Eyes” merupakan flatform kerja sama konkrit yang digagas oleh Menhan RI dan telah didukung secara akalamasi oleh para Menhan ASEAN. “Konsep ini seperti konsep ‘Five Eyes’ Amerika dan sekutunya yang melibatkan unsur kerja sama pertahanan/militer dan jaringan intelijen secara terintegrasi,” kata Menhan Ryamizard Ryacudu.
Latar belakang gagasan atau inisiatif kerja sama “Our Eyes” ini dipengaruhi oleh adanya ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan Asia Tenggara. Mengingat masing-masing negara memiliki cara yang berbeda dalam menanggulangi ancaman tersebut, maka dibutuhkan sinergitas dan koordinasi dalam rangka mendapatkan informasi yang strategis.
Dengan adanya kerja sama “Our Eyes” ini, kata Ryamizard, negara-negara peserta dapat saling bertukar informasi strategis yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan operasi melawan terorisme.
“Pembaharuan informasi strategis terkini terkait dengan terorisme dan radikalisme nantinya akan sangat membantu dalam mempertajam asumsi atau prediksi situasi, serta mendukung dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya penanggulanan terorisme dan radikalisme,” papar Ryamizard.
Sebelum acara soft launching, mekanisme terkait konsep kerja sama “Our Eyes” tersebut telah dibahas bersama oleh enam negara melalui pertemuan Joint Working Group pada 30 November 2017 di Jakarta dan 24 Januari 2018 di Bali. (Tjg/Sir)