• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Senin, 13 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Mengenal Karakteristik Ulat Bulu Beracun di Indonesia

by
Februari 3, 2018
in Nasional
0
Mengenal Karakteristik Ulat Bulu Beracun di Indonesia

Ulat bulu. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Jakarta, suarabali.com – Kebenaran kabar yang beredar luas di masyarakat bahwa ada sejenis binatang ulat bulu yang mematikan belum lama ini memang patut dipertanyakan kebenarannya. Apalagi, ulat tersebut jika menggigit atau kontak langsung dengan manusia, maka akibatnya dalam waktu satu hari atau beberapa jam akan menyebabkan kematian.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Biologi menilai informasi tersebut kurang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Tidak ada ulat bulu yang menyebabkan kematian. Namun, ulat bulu yang beracun memang ada,” kata Hari Sutrisno, peneliti sekaligus Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI di kegiatan Media Briefing “Ulat Beracun yang Menyebabkan Rasa Sakit pada Kulit Manusia” di Media Center LIPI Jakarta, belum lama ini.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Lalu apa saja karakteristik ulat bulu beracun ini?

Dikutip dari laman lipi.go.id, ulat beracun secara sederhana adalah ulat yang minimal mempunyai satu atau lebih kelenjar racun dan mekanisme excresi serta alat untuk menginjeksi racun. Sehingga secara garis besar, ulat beracun dikelompokan ke dalam dua kelompok, yaitu beracun aktif dan beracun pasif.

“Yang dimaksud dengan beracun pasif adalah ulat mempunyai kelenjar dan saluran racun, tetapi tidak mempunyai alat untuk menyuntikan venom (kelenjar racun dari ngengat Arctiidae, burung akan mati bila memakan ulat ini). Sedangkan kelompok yang beracun aktif, selain mempunyai kelenjar racun juga dilengkapi alat untuk memasukan racun ke tubuh lawan/binatang lain, misalnya ulat Limacodidae,” jelas Hari.

Dia menjelaskan, ada beberapa macam bulu atau duri dari ulat yang mengandung racun sebagai penyebab rasa sakit. Pertama, bulu-bulu normal, biasanya bulu-bulu pada ulat Noctuidae dan Arctiidae. “Bulu-bulu yang halus mudah putus ujungnya dan akan masuk ke dalam kulit manusia atau binatang bila terjadi kontak langsung dan bisa menyebabkan rasa sakit,” tutur Hari.

Kemudian yang kedua, struktur khusus pada ujungnya, biasanya bulu-bulu pada ulat Lasiocampidae.  Bulu-bulunya biasanya menempel lekat pada tubuh larvae. Bulunya agak tebal berbeda dalam ukuran panjangnya dan pangkal yang tumpul dan menebal.  Ujung yang tajam menunjukan struktur menyerupai mata gergaji, sehingga bila mengenai kulit manusia akan menyebabkan iritasi.

Ketiga, bulu ulat dengan dasar yang lancip, biasanya bulu-bulu pada ulat Lymantriidae seperti yang menyerang daerah Jawa Timur (Probolinggo). Dan keempat, duri yang beracun, biasanya terdapat pada ulat Limacodidae.

Tipe duri beracun yang dimiliki kelompok Limacodidae berbeda dengan jenis yang lain. Duri ini biasanya mempunyai ukuran panjang dan lebar yang lebih luas dibanding bulu-bulu yang terdapat pada ketiga tipe sebelumnya.

Ujung duri ini biasanya sangat lancip dan tajam. “Duri racun ini bekerja menyerupai jarum suntik. Ulat jenis ini akan menyuntikan durinya yang berbisa ke dalam organisme yang menyentuhnya atau menggangunya dengan cara kontak langsung,” kata Hari.

Cara Menghindari

Untuk menghindari kontak dengan ulat beracun, Hari pun menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal-hal itu seperti jangan sekali-kali meletakan baju, handuk, sarung dan lain sebagainya pada cabang, ranting pohon yang kemungkinan ada ulat beracun yang akan mengalami pupasi.

Kemudian jika terpaksa, pastikan baju, handuk, sarung tersebut terbebas dari ulat yaitu dengan cara dikibaskan kuat-kuat untuk mengeluarkan ulat atau serangga berbahaya lainnya sebelum dipakai kembali.

Langkah yang lain, usahakan untuk tidak bertelanjang dada ketika berada di rerimbunan pohon atau semak ketika sedang beristirahat. Selalu gunakan pakaian lengan panjang ketika harus bekerja menerobos semak-semak, atau palem-paleman, karena daerah yang sering terkena adalah lengan dan bagian leher.

Kemudian bila sudah tergigit atau kontak langsung dengan ulat beracun, maka segera lakukan penanganan awal. Penanganan bagi orang yang mengalami sengatan bulu ulat yaitu dengan cara mengompres dengan larutan alkaline, ammonia cair dan bicarbonate soda, serta cream mengandung antihistaminic.

“Pada keadaan yang sangat serius penggunaan secara oral dengan antihistamine, 10% calsium gluconate diberikan secara intravena juga sangat membantu dan sebaiknya segera hubungi dokter,” pungkasnya. (*)

Previous Post

52 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat

Next Post

Kisah Disabilitas yang Menginspirasi Banyak Orang

Next Post
Kisah Disabilitas yang Menginspirasi Banyak Orang

Kisah Disabilitas yang Menginspirasi Banyak Orang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In