Denpasar, suarabali.com – Koalisi Rakyat Bali (KRB) membatasi jumlah massa pendukung pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) untuk menyaksikan pengundian nomor urut dalam Pilgub Bali yang akan digelar di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Selasa sore (13/2/2018).
Ketua Tim Kampanye Paslon Mantra-Kerta, Gede Ngurah Wididana, mengatakan jumlah massa yang akan datang untuk menyaksikan proses pengundian nomor urut sangat banyak.
“Semua ingin datang. Mereka massa partai pendukung Mantra-Kerta. Namun, kami membatasi jumlahnya. Sampai saat ini yang sudah terkonfirmasi sekitar 3.000 orang. Jumlahnya ini terlalu banyak. Tempat pengundian tidak mungkin memuat massa sebanyak itu. Kami sudah meminta massa dari berbagai kabupaten jangan sampai datang ke Denpasar. Kami kewalahan mengaturnya, karena dikhatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar tokoh yang biasa dipanggil Pak Oles ini di Denpasar, Senin (12/2/2018).
Menurut Pak Oles, massa akan dikumpulkan di parkir timur Lapangan Renon hingga ke Kantor DPD Partai Demokrat Bali. Setelah itu, massa akan mengantar paslon Mantra-Kerta berjalan kaki menuju Kantor Gubernur Bali. Sesampainya di Kantor Gubernur Bali, ribuan massa itu akan mengantarnya sampai di depan pintu gerbang dan dilarang masuk ke dalam areal Kantor Gubernur.
Selama dalam perjalanan tersebut, massa akan mengiringi Mantra-Kerta dengan berbagai atraksi seni budaya. “Nanti ada berbagai atraksi seni budaya, termasuk parade baleganjur, untuk mengantar paslon Mantra-Kerta ke tempat pengundian nomor,” ujarnya.
Menurut dia, hanya pengurus inti KRB, tim pemenangan, dan tim kampanye yang boleh ikut ke dalam acara pengundian nomor urut. “Jumlahnya hanya 70 orang yang boleh ikut masuk ke dalam ruangan. Massa lainnya berada di luar pagar,” ujarnya.
Menurut dia, pembatasan massa pendukung Mantra-Kerta sangat beralasan. Sebab, pada yang saat sama massa pendukung I Wayan Koster -Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster- Ace) akan menempati posisi barat Lapangan Renon. Kelompok Koster-Ace juga berencana mengantar jagoannya.
“Kami ingin menghindari apa yang menjadi keresahan masyarakat Bali selama ini, yakni konflik, pemaksaan kehendak, intimidasi, dan sebagainya. Kami tetap merekomendasikan Pilgub yang harmoni, yang santun, dan terhormat,” ujarnya. (Ade/Sir)