Antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang menuju Bali.
Negara, suarabali.co.id – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat 206.016 penumpang menyeberang dari Jawa ke Bali melalui lintasan Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana selama libur Natal 2024. Data ini dihimpun selama 8 hari terhitung sejak H-7 pada Rabu (18/12) hingga hari H Natal, Rabu (25/12).
Jumlah kendaraan menuju Bali selama H-7 hingga hari H Natal tahun ini mencapai 51.744 unit. Secara keseluruhan, total 206.016 orang penumpang ataupun 51.744 unit kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Bali sejak H-7 hingga H Natal tahun ini diketahui mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Angka ini turun 15 persen dibandingkan periode Natal tahun lalu yang mencapai sebanyak 241.057 orang penumpang. Kemudian untuk jumlah kendaraan juga turun hingga 11 persen dibandingkan periode Natal tahun lalu yang mencapai 57.964 unit kendaraan.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengungkapkan bahwa puncak arus menuju Bali selama periode libur Natal tahun ini, terjadi pada H-3 Natal atau pada tanggal 22 Desember lalu. Pada H-3 Natal itu, tercatat sebanyak 30.801 orang penumpang dan 7.443 unit kendaraan yang menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk. Sementara puncak arus menuju Jawa terjadi pada H-1 Natal, Selasa (24/12), dengan jumlah 25.256 orang penumpang dan 6.479 unit kendaraan menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang.
Selama periode libur Natal tersebut, situasi lalu lintas di Ketapang maupun Gilimanuk dipastikan telah berjalan lancar. Sebagai bagian mendukung kelancaran penyeberangan, Shelvy mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk membeli tiket secara mandiri melalui aplikasi atau website Ferizy dan menghindari perantara seperti calo.
“Penjualan tiket di pelabuhan sudah tidak diberlakukan. Reservasi tiket dapat dilakukan hingga 60 hari sebelum keberangkatan atau minimal satu hari sebelumnya (H-1 keberangkatan),” ujar Shelvy.
Selain itu, pengguna jasa diimbau untuk datang ke pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan yang tertera di tiket. Hal ini bertujuan menghindari kepadatan di area pelabuhan. Terutama pada masa libur seperti saat ini, di mana volume kendaraan dan penumpang cenderung meningkat dalam waktu bersamaan.
. (*)