Karangasem, suarabali.com – Kementerian Sosial memastikan persediaan logistik untuk pengungsi terdampak erupsi Gunung Agung masih aman. “Stok nasional cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 270 ribu ton. Sementara stok beras reguler nasional ada 200 ton,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial, Margowiyono.
Berdasarkan informasi dari Humas Satgas Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung, hingga Jumat (1/12/2017) pukul 20.00 WITA, jumlah pengungsi terdampak erupsi Gunung Agung tercatat sebanyak 55.773 jiwa. Pengungsi tersebar di 211 titik di sembilan kabupaten dan kota.
“Logistik yang ada masih sangat cukup. Kebutuhan masih bisa dipenuhi dari posko induk di Tanah Ampo,” kata Margowiyono.
Margowiyono bersama tim sempat memantau sejumlah gudang logistik dan lokasi pengungsian di Kabupaten Karangasem, Klungkung, Buleleng, Bangli, Tabanan, Badung, dan Gianyar.
Ketika melakukan pemantauan di Posko Agung Logistik Kabupaten Buleleng, terlihat Tagana, TNI, Polri, BOBD, relawan, dan masyarakat sedang bahu-membahu menurunkan satu truk logistik yang dikirimkan Kementerian Sosial langsung dari Gudang Logistik Pusat di Bekasi.
Bantuan tersebut berupa cornet cicken 9.700 kaleng, susu kental manis 4.450 kaleng, saos sambal 19.300 botol, kecap manis 14.500 botol, biskuit 25.800 bungkus, dan minyak goreng 1.600 pack.
“Kondisi masyarakat di pengungsian relatif kondusif, tidak panik, dan dinilai sudah mampu berharmonisasi dengan alam,” papar Margo.
Para pengungsi merasa tenang, karena stok bahan makanan di pengungsian cukup banyak. “Saya dan pengungsi lainnya merasa tenang. Bahan makanan yang ada di sini sangat melimpah,” kata I Made Wirawan (37), salah satu pengungsi di Posko Wantilan Pura Puseh Tabola, Desa Sediman, Karangasem.
Di lokasi pengungsian itu, ada 300 jiwa (70 kepala keluarga). “Kami senang, banyak bantuan yang datang,” tutur Made. (Sir)