Jakarta, suarabali.com – Hari ini, Senin (16/10/2017), warga Jakarta resmi memiliki pemimpin baru hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 yang digelar Februari dan April silam. Sang pemimpin itu adalah Anis Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno.
Sekitar pukul 16.00 WIB nanti, pasangan Anis dan Sandi, akan dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
“Mereka akan dilantik Presiden pukul 16.00 WIB,” jelas Kepala Biro Kerjasama Daerah dan Kerjasama Luar Negeri DKI Jakarta, Mawardi, Senin (16/10/2017).
Anies-Sandi dijadwalkan tiba di istana pada pukul 15.00 WIB, setelah terlebih dahulu berkumpul di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, dan menggelar doa bersama.
Setelah dilantik, pasangan yang diusung PKS dan Gerindra ini akan berjalan kaki ke Balaikota DKI Jakarta. Di Balaikota menjalani sejumlah agenda seperti serah terima jabatan gubernur dari Djarot Syaiful Hidayat kepada Anies Baswedan, mengikuti sidang paripurna dengan DPRD DKI, dan menghadiri pesta rakyat yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta.
“Kedatangan Anies-Sandi di Balaikota akan disambut tari Selamat Datang dan Palang Pintu,” imbuh Mawardi.
Pendukung Ahok Masih Belum Move On
Dari pantauan suarabali.com di Balaikota DKI Jakarta, terlihat kalau Pemprov telah siap dengan semua agenda untuk menyambut kedatangan gubermur dan wagub baru. Ini terlihat dengan telah dibangunnya panggung besar di halaman Balaikota, dan DPRD pun telah menyiapkan ruang rapat utama untuk menggelar sidang paripurna.
Tak hanya itu, melalui Instruksi Nomor 51 Tahun 2017, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah juga telah memerintahkan jajarannya agar nonton bareng (nobar) pelantikan Anies-Sandi. Instruksi itu diterbitkan Kamis (12/10/2017).
“Para walikota/bupati administrasi, camat dan lurah Provinsi DKI Jakarta agar melaksankan kegiatan nonton bersama dengan LMK,RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, dalam acara pelantikan gubernur DKI Jakarta masa bakti tahun 2017-2022 secara langsung menggunakan layar lebar di ruang pola atau aula kantor masing-masing,” sebut instruksi tersebut.
Untuk itu, para walikota, bupati, camat dan lurah diminta menyediakan LCD Projector, PC atau laptop, screen, dan akses internet berkekuatan 512 kbps agar kegiatan nobar berjalan lancar, karena pelantikan dapat disaksikan melalui siaran langsung di sejumlah televisi nasional.
Sejak Senin dini hari, ratusan karangan bunga ucapan selamat kepada Anies-Sandi mulai membanjiri Balaikota. Di antara karangan bunga yang di antaranya berasal dari pejabat dan mantan pejabat seperti Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan mantan Menkominfo Tifatul Sembiring itu, terselip karangan bunga yang diiduga berasal dari para pendukung Ahok (Ahokers).
Pada kedua karangan bunga itu, si pengirim menyebut dirinya sebagai “43% Penduduk Jakarta” dan “58% Warga Jakarta”.
Tulisan pada kedua karangan bunga itu terkesan menyindir, bahkan mencemooh.
Berikut tulisan pada karangan bunga yang dikirim “43% Penduduk Jakarta:
“Selamat kepada 58% penduduk Jakarta dengan gubernur baru, bawa angin segar seperti:
- DP rumah 0%
- KJP plus dan KJS plus
- Mau bisnis dimudahkan, disediain tempat dan dicarikan pembeli
- Ojek terbang, dll”
Sementara karangan bunga yang dikirim 58% Warga Jakarta bertuliskan begini:
“Selamat menunaikan tugas baru kepada Pak Anies dan Pak Sandy. Sebagai gubernur baru, kami tunggu janji-janji bapak yang diucapkan dengan manis”
Seperti diketahui, di antara janji-janji kampanyenya, Anies-Sandi tidak menjanjikan pembukaan usaha hingga dicarikan pembeli, dan juga tidak menggagas ojek terbang.
Ahokers agaknya masih belum dapat menerima kekelahan Ahok-Djarot atas Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017.(tjg)