Karangasem, suarabali.com – Tiga hari setelah statusnya diturunkan dari level IV (awas) menjadi level III (siaga), Gunung Agung kembali erupsi, Selasa (13/2/2018) sekitar pukul 11.49 WITA. Asap tebal berwarna abu-abu menyembur setinggi 1.500 meter di atas puncak gunung berapi di Pulau Bali itu.
“Gunung Agung erupsi lagi dengan kolom ketinggian abu sekitar 1.500 meter dari puncak gunung. Meski status Gunung Agung turun, potensi erupsi tetap ada, tetapi kecil,” kata Kepala PVMBG Kasbani saat konfirmasi suarabali.com via telepon.
Secara kegempaan, menurut Kasbani, dalam enam jam terakahir terjadi letusan satu kali, vulkanik dalam terjadi satu kali, dan tektonik jauh terjadi satu kali.
Meski statusnya turun ke level siaga, kata Kasbani, Gunung Agung masih bepotensi erupsi.Erupsi Gunung Agung yang terjadi pada Selasa (13/2/2018) sekitar pukul 11.49 WITA merupakan letusan magmatik.
“Saat ini abu vulkanik mengarah ke timur laut. Bisa sampai ke wilayah Kubu, Karangasem. Abunya tergantung arah angin,” ungkapnya.
Kasbani kembali mengingatkan agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di zona perkiraan bahaya radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. “Kami imbau kepada masyarakat yang daerahnya terkena abu agar memakai masker,” katanya.
Sabtu (10/2/2018) sekitar pukul 09.00 WITA, Menteri ESDM Ignasius Jonan atas rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Agung dari level IV (awas) ke level III (siaga). (Dsd/Sir)