Denpasar, suarabali.com – Gunung Agung dalam enam jam terkahir ini ada aktivitas gempa hembusan sekali. Sejak ditetapkannya status Gunung Agung dari level III kemudian naik kelevel IV kemudian turun lagi ke level III baru kali ini ada gempa hembusan.
Berdasarkan laporan Anwar Sidiq dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung menyatakan, dalam periode pengamatan pada pukul 00.00 hingga 06.00 Wita terjadi 8 kali gempa, Selasa (21/11/2017).
Gempa tersebut diantaranya ada gempa
Hembusan terjadi 1 kali dengan durasi 29 detik, Vulkanik Dangkal ada 4 kali dengan durasi 7 hingga 12 detik. Selain itu ada gempa Vulkanik Dalam sebanyak 3 kali dengan durasi 11 hingga 21 detik dan Tektonik Lokal berdurasi 66 detik.
Dia menjelaskan, gempa hembusan tersebut terjadi ketika asap dari kawah keluar kemudian gelombang getarannya terekam di alat maka getaran gelombang tersebut dinamakan gempa hembusan.
“Tidak ada pengaruhnya karena hembusan merupakan hasil (manispestasi) dan atau efek dari kegempaan vulkanik dangkal. Tingkat aktivitas Gunung Agung Level III,”ungkapnya.
Sedangkan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah.
Sampai saat ini rekomendasi untuk masyarakat dan wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 kilo meter. Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km.
Dan zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling terbaru.(Dsd)