• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 14 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Gubernur Bali Kumpulkan Semua Konjen Asing Soal Gunung Agung

Redaksi by Redaksi
Oktober 4, 2017
in Nasional
0
Gubernur Bali: Bali Masih Aman Turis Silakan Datang
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika bereaksi atas terkait travel warning yang diberikan oleh 5 negara. Kelima negara yang sudah memberikan travel warning kepada warganya adalah Inggris, Amerika, Australia, Singapura, dan New Zeland.

Selain travel warning dari 5 negara tersebut, tercatat 30 hotel di Bali mengaku telah menerima pembatalan kunjungan tamu dari berbagai negara. Gubernur Bali akhirnya mengumpulkan seluruh Konsulat Jenderal (Konjen) yang ada di Bali untuk diberikan penjelaskan, soal kondisi Gunung Agung dan kondisi destinasi wisata lainnya di Bali.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Dari 35 Konjen yang diundang, hanya Konjen dari 2 negara yang tidak hadir karena alasan sakit yang Brasil dan Sri Lanka. Sementara 33 Konjen lainnya dikumpulkan di Kantor Gubernur Bali, Rabu (4/10).

Menurut Pastika, Pemprov Bali sengaja mengundang seluruh Konjen yang ada di Bali untuk menjelaskan situasi terkini soal Gunung Agung.

“Saya sengaja mengundang semua Konjen di Bali untuk menjelaskan situasi terakhir Gunung Agung yang saat ini masih menjadi status awas. Tetapi aktifitas Gunung Agung sudah mulai menurun. Kalau pun meletus hanya mencapai area 12 kilometer. Dan tidak ada korban karena warga di 28 desa itu sudah kosong, sudah pindah di tempat yang aman,” ujarnya.

Saat ini memang sudah ada travel warning itu berasal dari 5 negara. “Bukan travel ban, tetapi travel warning. Negara hanya memperingati warganya selama berada di Bali untuk tidak mendekati Gunung Agung atau hati-hati. Saya sudah minta untuk diangkat saja atau mencabutnya, dan semua tidak ada pertanyaan. Semua sudah setuju,” ujarnya.

Menurut Pastika, yang dipertanyakan oleh para Konjen itu adalah bagaimana kalau seandainya Gunung Agung meletus, bagaimana dengan bandara, bagaimana dengan kepulangan mereka ke negaranya.

“Ternyata yang menjadi konsen para Konjen itu bagaimana dengan bandara kalau ditutup, bagaimana mereka bisa pulang,” ujarnya.

Terhadap pertanyaan tersebut, Gubernur Bali menjelaskan, jika kalau dia orang asing maka urusannya visa. Diprediksi pada hari pertama penutupan bandara maka jumlah penumpang yang akan membludak hingga 5 ribu orang. Pemerintah sudah siapkan akomodasi, transportasi untuk diantar ke beberapa beberapa bandara alternatif.

“Kita siapkan transportasi, kita bantu urus tiketnya, kitan bantu akomodasinya, semuanya gratis. Kita siap, free. Karena orang uangnya sudah habis mau bagaimana lagi. Ini namanya bencana. Anggaran berapa saja bisa diatur karena ini darurat bencana. Jangan sampai mempertanyakan uang dari mana lah, semuanya bisa dilakukan secara gotong royong,” ujarnya.

Pastika menduga, banyak negara asing tersebut masih mengaggap Bali ini primitif, belum memiliki kemajuan. Mereka membandingkan dengan tahun 1963 dimana letusan saat itu menimbulkan banyak korban.

Padahal dampak letusan kali ini hanya berpengaruh terhadap 28 desa. Itu pun hanya di Karangasem. Sementara di Bali seluruhnya ada 716 desa.

Artinya, tempat lain di Bali masih ada desa yang layak dikunjungi. Sementara di tahun 1963, teknologi belum ada, listrik belum ada, jalan masih rusak, komunikasi tidak ada.

“Sekarang semuanya sudah tertangani dengan baik. Sudah ada peringatan dini bahaya, daerah rawan bencana sudah kosong, dan kalau pun meletus tidak akan ada korban. Mudah-mudahan setelah pertemuan ini, banyak negara di dunia tidak lagi membatalkan kunjungannya ke Bali,” ujarnya. (Ade)

Previous Post

Anak Pengungsi Diantar Sekolah Oleh Satuan Sabhara

Next Post

Pastika Yakin Gunung Agung Tidak Meletus

Next Post
Gubernur Bali: Bali Masih Aman Turis Silakan Datang

Pastika Yakin Gunung Agung Tidak Meletus

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In