Karangasem, suarabali.com – Sejak ditetapkannya Gunung Agung menjadi awas sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologu bahwa masyarakat dilarang beraktivitas pada zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung Agung. Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.
Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengatakan, daerah yang terkena dampak bencana Gunung Agung hanya ada 20 desa di Karangasem.
“Di Kabupaten Karangasem ada 78 desa, dan yang terkena dampak Gunung Agung hanya 20 desa. Disini ada 58 desa di Karangasem yang aman,” katanya di Karangasem, Senin (27/11/2017).
Dia menegaskan, di Bali ada ratusan desa artinya semuanya masih aman. ” Hanya ada 20 desa yang kena dampak Gunung Agung,” ungkapnya.
Dia menerangkan, bahwa Bali tidak berdiri sendiri. “Dia ada hubunganya dengan berbagai dunia, yang dibuhubungkan terutama dengan penerbangan,” paparnya.
Pastikan berharap tidak ada letusan. “Kalau terjadi letusan kita tidak berharap, kalau ada letusan pasir yang mau habis itu bertambah lagi,” jelasnya.
Menurutnya masih banyak wilayah lain yang lebih menderita dibandingkan di Bali. “Kita harus optimis. Ada orang yang rumahnya kena banjir bermingu-minggu,”pungkasnya. (Dsd/Tjg)