Denpasar, suarabali.com – Dinas Pariwisata Kota Denpasar bersama stakeholders pariwisata membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Mitigasi Bencana untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup akibat erupsi Gunung Agung.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar M.A. Dezire Mulyani mengatakan pihaknya bersama Bali Tourism Hospitality (BTH) tengah melakukan finalisasi terhadap SOP Mitigasi Bencana jika terjadi penutupan Bandara Ngurah Rai akibat aktivitas Gunung Agung.
Menurut dia, BTH yang terdiri dari Kementerian Pariwisata, pemerintah kabupaten/kota, dan instansi terkait lainnya membuat SOP Mitigasi Bencana untuk meminimalisasi dampak peningkatan aktivitas Gunung Agung, khususnya di sektor pariwisata.
“Saat ini SOP Mitigasi Bencana sedang finalisasi,” ujar Dezire Mulyani di Denpasar, Jumat (5/1/2018).
Dia mengatakan SOP Mitigasi Bencana tersebut telah dilakukan simulasi beberapa waktu lalu dan kini menunggu untuk ditetapkan.
Dinas Pariwisata Kota Denpasar bekerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar telah menandatangani MoU. Sehingga, wisatawan yang berada di Kota Denpasar saat bandara ditutup tetap mendapatkan pelayanan yang maksimal.
“Misalnya, memberikan fasilitas penginapan selama satu malam secara gratis dan memberikan harga terendah yang berlaku ketika wisatawan hendak memperpanjang kunjunganya di Bali saat bandara ditutup,” paparnya.
Selain penginapan, Pemkot Denpasar bekerja sama dengan Perkumpulan Angkutan Wisatawan Bali (PAWIBA) juga menyediakan layanan transportasi gratis menuju bandara terdekat seperti Bandara Internasional Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Bandara Banyuwangi di Jawa Timur, Bandara Juanda di Jawa Timur, dan Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.
“Nantinya, untuk menuju bandara di luar Bali, wisatawan akan dikumpulkan di Hotel Inna Grand Bali Beach untuk selanjutnya bersama-sama menuju bandara terdekat yang dituju,” terangnya. (Dsd/Sir)
